Tabanan (Antara Bali) - Penutupan gerai wisata belanja oleh-oleh khas Bali "Joger" di Jalan Raya Luwus, Kabupaten Tabanan, akibat konflik dengan pihak desa adat setempat berdampak pada beberapa pedagang lain.
Beberapa toko oleh-oleh lain yang ada di sepanjang jalan raya yang menghubungkan Denpasar dengan Singaraja via Bedugul itu tampak tutup, Selasa.
Di pinggir Jalan Raya Luwus yang biasanya dipadati berbagai jenis kendaraan, terutama bus pengangkut wisatawan domestik juga tampak sepi.
Warung makanan dan minuman pun juga terlihat sepi pembeli. "Biasanya banyak yang singgah ke mari setelah berbelanja di Joger," kata pedagang minuman di samping Joger itu.
Sementara itu, aparat Desa Adat Luwus mulai melunak terhadap pengelola "Teman Joger". Mereka tidak lagi meminta kontribusi sebesar Rp1,5 juta per bulan, melainkan tetap Rp750 ribu per bulan kepada pengelola "Teman Joger".
"Nanti sikap ini akan kami sampaikan secara tertulis kepada manajemen Joger," kata Sekretaris Desa Luwus, I Ketut Lendra, seraya meluruskan bahwa pihak desa adat tidak punya keinginan untuk menggusur Joger. (IPA/M038/IGT)
Penutupan "Joger" Berefek Domino
Selasa, 19 Maret 2013 17:39 WIB