Denpasar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Bali di Denpasar, Kamis, mengumumkan hasil perkembangan inflasi Juli 2024 dengan kelompok pendidikan seketika masuk dalam daftar penyumbang andil inflasi tertinggi.
Statisti Ahli Madya BPS Bali Made Agus Adnyana menyebut inflasi bulanan Bali 0,10 persen, disumbang oleh kelompok pendidikan dan kelompok penyediaan makanan minuman/restoran dengan andil inflasi masing-masing 0,05 persen.
Tidak hanya indikator kelompok, pendidikan juga masuk sebagai lima komoditas penyumbang inflasi tertinggi sepanjang Juli 2024, yaitu di posisi keempat dengan 0,02 persen.
“Dimulainya tahun ajaran baru di bulan Juli ini kemungkinan bisa mendorong kenaikan biaya sekolah dan ini biasanya dampaknya tidak hanya Juli tapi dua bulan ke depan sampai September, juga berdampak pada kebutuhan anak seperti peralatan dan seragam sekolah,” kata dia.
Made Agus melanjutkan jika dilihat komoditas apa saja yang memberi andil terbesar pada inflasi Juli ini yaitu komoditas cabai rawit yang memberi andil 0,16 persen, diikuti beras 0,05 persen, kopi bubuk 0,03 persen, biaya pendidikan dan taman kanak-kanak 0,02 persen, dan angkutan udara 0,02 persen.
BPS Bali melihat lebih jauh ke empat kota IHK Provinsi Bali diantaranya Tabanan, Badung, Singaraja, dan Denpasar.
Diantara keempat kota ini hanya Badung yang mengalami deflasi, dimana terjadi deflasi 0,03 persen sementara Tabanan inflasi 0,09 persen, Singaraja inflasi 0,12 persen, dan Denpasar inflasi tertinggi 0,16 persen.
Made Agus melihat deflasi ini disebabkan oleh menurun tajamnya harga komoditas tanaman holtikultura seperti tomat dan bawang merah.
“Sebetulnya kalau inflasi kami melihat secara umum ya, ada yang harganya naik ada turun, Badung deflasi ada disparitas harga ada kenaikan ada yang turun,” ujarnya.
Meski kelompok pendidikan seketika muncul dalam hasil penghitungan BPS Bali untuk Juli, masih ada komoditas cabai rawit, beras, dan kopi bubuk yang tetap tinggi andil inflasinya.
Bahkan, dalam catatan inflasi tahunan Bali, komoditas beras menjadi komoditas inflasi tertinggi dengan 0,63 persen, diikuti cabai rawit 0,19 persen, sigaret kretek 0,11 persen, tarif parkir 0,10 persen dan minyak goreng 0,10 persen.
BPS Bali: Kelompok pendidikan masuk jajaran penyumbang inflasi Juli
Kamis, 1 Agustus 2024 18:46 WIB