Denpasar (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) di Pulau Dewata mampu menampung hingga 400 kapal wisata (yacht) dan empat hingga lima kapal pesiar.
“Kami harus meningkatkan pariwisata di Bali yang selama ini lebih fokus pada penerbangan,” kata Erick Thohir di sela meninjau proyek BMTH di Denpasar, Bali, Minggu.
Saat ini, lanjut dia, kapasitas dermaga untuk kapal wisata di Pelabuhan Benoa Denpasar mampu menampung hingga sekitar 30 kapal wisata dan dua kapal pesiar secara bersamaan.
Ia menambahkan kapal wisata itu berasal dari sejumlah negara di antaranya di kawasan Asia Tenggara.
Nantinya, setelah perluasan kapasitas itu makin banyak kapal wisata yang singgah di antaranya dari Australia dan Eropa yang sekaligus dapat berkeliling wilayah Indonesia Timur melalui Pelabuhan Benoa, Denpasar di antaranya Labuan Bajo dan Raja Ampat.
Baca juga: Dukung pengembangan Bali Maritime Tourism Hub, Pertamina-Pelindo sepakat jalin kerja sama
“Jadi nanti ada titik-titik untuk kapal pesiar. Sayang kalau Indonesia hanya dilewatkan saja dari Australia lewat ke Singapura,” katanya.
Ia menyebutkan saat ini sedang dikebut beberapa konstruksi seperti salah satu akses jalan yang ditargetkan selesai pada September 2024.
“Saya minta percepatan saja. Jalan, akses Insya Allah, September ini bisa tembus, jadi percepatan-percepatan itu,” ucapnya.
Ia menargetkan pembukaan kawasan itu secara resmi pada Oktober 2024 untuk ekosistem BMTH.
Namun, lanjut dia, untuk operasional keseluruhan BMTH seperti objek serupa di New York, Sydney atau London memerlukan waktu diperkirakan hingga 2027.
Erick menambahkan proyek tersebut menelan anggaran patungan dari BUMN itu dan pemerintah pusat melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) total mencapai Rp3 triliun.
Baca juga: Pelindo pastikan pembangunan "Bali Maritime Tourism Hub" ikuti aturan
“Investasinya Rp3 triliun lebih, artinya kami mengharapkan kelipatan lima hingga 10 kali lipat,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menambahkan untuk infrastruktur laut, saat ini pihaknya juga sedang mengebut pengerukan alur dan kolam paket B, begitu juga paket A yang sedang dikerjakan.
“Pengerukan mungkin satu paket B itu selesai September, tapi intinya kedua pekerjaan itu diharapkan bisa selesai semuanya,” imbuhnya.
Selain itu, rencananya di kawasan itu juga dibangun fasilitas hiburan yang ditargetkan mulai dibangun satu hingga dua bulan mendatang.
Ada pun perkembangan proyek BMTH yang sudah 100 persen yakni pengembangan gerbang dan perluasan terminal penumpang, pekerjaan infrastruktur dasar dan fasilitas umum penunjang pariwisata.
Selanjutnya, pengerjaan taman, perluasan dermaga kapal pesiar timur sepanjang 160 meter, pengerjaan pelindung pantai dan dinding penahan tanah (revetment and retaining wall dumping I dan II) juga sudah 100 persen.
Saat ini juga sedang dilakukan penyiapan lahan untuk pasar atau Bali tenten dan pekerjaan infrastruktur dasar zona dumping 1 mencapai 73 persen.
Infrastruktur BMTH merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang ditargetkan pembangunan seluruhnya rampung pada 2024.
BUMN itu mencatat selama 2023, total sebanyak 48 kapal pesiar sandar di Pelabuhan Benoa dengan penumpang yang dilayani mencapai 77.864 orang.