Denpasar (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Kerobokan, Kabupaten Badung, Bali memasarkan produk kerajinan karya narapidana melalui lokapasar (marketplace) untuk mendukung keberlanjutan sekaligus bekal warga binaan setelah kembali ke masyarakat.
"Ini memotivasi narapidana untuk terus berkarya dan meningkatkan kualitas produk mereka," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali Pramella Yunidar Pasaribu di Denpasar, Minggu.
Produk yang dibuat warga binaan Lapas Kerobokan tersebut dipasarkan di salah satu lokapasar yang perdana dibuat pada Minggu (21/4) ini dengan nama toko Bengker Kerobokan.
Karya yang dijual itu di antaranya kerajinan perak, kaus, dupa hingga keben Bali atau wadah untuk sarana persembahyangan dengan harga bervariasi mulai Rp10 ribu hingga 150 ribu menyesuaikan produknya.
"Dukungan dari masyarakat akan memberikan motivasi bagi narapidana untuk terus berkarya dan meningkatkan kualitas produk mereka," imbuh Pramella.
Sementara itu, karya para warga binaan tersebut juga dipamerkan secara terbatas di dalam Lapas Kerobokan di sela Hari Bakti Pemasyarakatan, yang menarik pembeli dari keluarga warga binaan saat berkunjung dan petugas di lingkungan lapas.
Umumnya produk yang dibuat warga binaan tersebut yakni kerajinan perak, kaus sablon, lukisan, dupa, sandal, kerajinan keben hingga produk olahan makanan dan minuman.
Salah satu produk yang laku dipasarkan adalah kerajinan berbahan koran bekas yang tadinya dianggap sebagai limbah, kemudian diproduksi menjadi produk kreatif seperti tas, dompet, hingga pernak-pernik lainnya.
Keben bali misalnya biasanya dibuat dari bahan bambu, kemudian di tangan warga binaan itu, produksi keben menggunakan bahan koran bekas.
Sementara itu, Kepala Lapas Kerobokan RM Kristyo Nugroho menambahkan produk terbaru yang diproduksi warga binaan adalah alas kaki atau sandal.
Rencananya, alas kaki itu dipasarkan untuk perhotelan di Bali untuk menyuplai kebutuhan tamu menginap.
Selain itu, lanjut dia, kaus juga banyak dipesan oleh keluarga warga binaan asing (WNA) di luar negeri.
Baca juga: Lapas Perempuan Kerobokan fasilitasi warga binaan adakan aqiqah