Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan studi tiru ke Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja, Bali terkait proses peningkatan status dari institut ke universitas.
"Kami ingin belajar banyak dari STAHN Mpu Kuturan Singaraja yang sedang menaikkan status dari sekolah tinggi ke institut dengan progres yang sangat cepat," kata Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, Prof. Dr. I Wayan Wirata di Singaraja, Selasa.
Ia menjelaskan, meskipun IAHN telah berstatut institut, namun harus tetap meniru langkah pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu (PTKH) yang progresif dalam waktu kurang dari 10 tahun berdiri.
"Kami ingin mencapai tata kelola yang lebih baik, terutama dalam memberikan pencitraan kepada IAHN Gde Pudja Mataram untuk menjadi universitas. Selain itu, kami ingin meningkatkan kolaborasi antara perguruan tinggi Hindu di Indonesia, termasuk dengan STAHN Mpu Kuturan Singaraja," kata Prof. Wirata.
Baca juga: STAHN Mpu Kuturan Singaraja kukuhkan 32 guru profesional agama Hindu
Baca juga: STAHN Mpu Kuturan Singaraja kukuhkan 32 guru profesional agama Hindu
Dalam kunjungan ke STAHN Mpu Kuturan Singaraja, rombongan meninjau beberapa fasilitas yang dimiliki satu-satunya perguruan tinggi Hindu di Bali Utara tersebut. Mulai dari mengunjungi Lab Micro Teaching, LAB PG PAUD, dan beberapa fasilitas lainnya. Bahkan, Prof. Wirata didampingi Prof. Suwindia menyempatkan untuk mengikuti podcast di Mpu Kuturan TV.
Kunjungan tersebut juga diharapkan dapat memberikan pandangan dan pemahaman yang lebih baik bagi IAHN Gde Pudja Mataram dalam menyusun langkah-langkah strategis menuju status universitas. Semua pihak berharap bahwa peningkatan status ini akan membawa dampak positif bagi pengembangan institusi dan peningkatan kualitas pendidikan.
Sementara itu, Ketua STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Prof. Dr. I Gede Suwindia, M.A, menyambut baik kehadiran IAHN Gde Pudja Mataram yang dipimpin rektor langsung.
Suwindia menilai, kunjungan tersebut sebagai langkah strategis untuk menggali pengalaman dan pengetahuan dari institusi yang telah lebih dulu meraih status universitas.
"STAHN Mpu Kuturan bergerak menuju institut, sesuai dengan rencana strategis yang kita tetapkan dalam Rencana Induk Pengembangan (RIP) dan Rencana Strategis (Renstra). Kami fokus pada perencanaan yang jelas, dan percepatan awal kita mulai dengan proses akreditasi lembaga," ungkap Prof. Suwindia.
Baca juga: STAHN Mpu Kuturan buka penerimaan mahasiswa baru
Baca juga: STAHN Mpu Kuturan buka penerimaan mahasiswa baru
Pihaknya juga menyinggung bahwa berkas akreditasi STAH Negeri Mpu Kuturan sudah sampai di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), dan saat ini tinggal menunggu tanda tangan dari Presiden untuk penerbitan keputusan akreditasi.
"Kami percaya, dengan langkah-langkah yang telah kami susun dan dukungan dari berbagai pihak, kami akan meraih keberhasilan dalam peningkatan status ini," katanya.