Denpasar (Antara Bali) - Direktur Pendidikan Agama Hindu, Ditjen Binmas Hindu, Kementerian Agama, Ida Bagus Gede Swabawa, meluncurkan jurnal agama, budaya, dan pariwisata di Bentara Budaya Bali Jalan By Pass Ida Bagus Mantra di Ketewel, Kabupaten Gianyar, Sabtu.
Jurnal Hitangkarah setebal 90 halaman itu diterbitkan oleh Komunitas Pengkajian Agama, Budaya, dan Pariwisata, Yayasan Sari Kahyangan Indonesia, yang diketuai Dr. I Ketut Sumadi, M.Par.
Penerbitan kesastraan Hindu itu dicetak seperti majalah menggunakan kertas bermutu dengan harapan mampu menarik perhatian pembaca.
Keberadaan komunitas tersebut merupakan dekonstruksi kearifan lokal Bali dalam organisasi nirlaba kehidupan warga atau "krama" desa pakraman/ adat yang disebut "sekaa". Mereka bekerja secara ikhlas dengan penuh semangat pengabdian atau biasa disebut "ngayah".
Bali yang menjadi destinasi pariwisata di tengah derasnya arus globalisasi, kompleksitas, problem kehidupan masyarakat Pulau Dewata, mampu mempertahankan falsafah Tri Hita Karana, yakni hubungan yang harmonis dan serasi sesama umat manusia, dengan lingkungan, dan Tuhan Yang Maha Esa.
Ketut Sumadi menjelaskan, dalam perkembangan pariwisata Bali, muncul dampak negatif yang merusak sendi-sendi budaya dan kehidupan masyarakat Pulau Dewata yang berlandaskan konsep Tri Hita Karana. (LHS/T007)