Denpasar (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya membagikan 300 dus pupuk hayati cair kepada petani di Desa Dalang Kecamatan Selemadeg Timur Kabupaten Tabanan guna mendukung pengembangan pertanian organik di daerah itu.
“Gunakan pupuk organik untuk menghasilkan kualitas pangan yang baik dan berkualitas, dan bersama kita dukung sistem pertanian organik di Bali,” kata Sang Made Mahemdra dalam keterangan di Denpasar, Bali, Rabu.
Ratusan dus pupuk hayati cair tersebut diserahkan secara simbolis kepada petani I Made Sudama, I Putu Surya, Made Sudarmawan, I Wayan Simpen dan I Nyoman Mustika dari Subak Kelepud, setelah itu Sang Made turut melakukan penyemprotan padi dengan pupuk tadi bersama petani.
Mantan Staf Khusus Mendagri itu mengapresiasi petani di Tabanan, karena mereka berhasil merawat lahan dengan menjalankan pertanian organik, sehingga Bali mampu memproduksi bahan pangan terbaik dengan ketersediaan yang cukup memadai.
Menurutnya, hal itu tidak lepas dari perlakuan masyarakat terhadap alam dan lingkungan, di mana dengan potensi yang besar masyarakat mampu mengolah dan menjaga dengan baik.
“Selain itu kita percaya bahwa setiap jengkal tanah di Bali metaksu. Selain itu petani juga harus siap dengan anomali perubahan cuaca yang tidak menentu sehingga memiliki tata kelola dan perencanaan pengelolaan tanah yang baik,” ujarnya.
Kepada petani, orang nomor satu di Pemprov Bali itu berpesan agar setia menjaga lahan dan pertanian organik masing-masing, tidak tergiur untuk menjual demi kepentingan konsumtif yaitu untuk memenuhi kebutuhan sekunder.
“Kualitas beras Bali sangat terkenal rasa dan pulennya di Indonesia. Untuk pemenuhan kebutuhan di Bali saja masih kurang, apalagi untuk kita ekspor, oleh sebab itu penting untuk kita sadari bersama bahwa bertani sangat membantu pemenuhan kebutuhan pokok kita, terutama ketersediaan beras, umbi-umbian, buah-buahan, sayur-mayur bahkan termasuk kakao ataupun cengkih,” kata Sang Made.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunada menambahkan pertanian yang dimiliki Bali sangat lengkap, sehingga produksi pangan harus dikawal agar ketersediaan terjaga.
Dengan penyerahan pupuk hayati cair diharapkan tidak menghentikan penggunaan pupuk padat subsidi dari Pemprov Bali agar kegemburan, kesuburan dan kestabilan tanah tidak terganggu.
“Selain itu, saya ajak petani agar meminimalkan penggunaan pupuk kimia. Mari kita lebih menggunakan pupuk organik untuk memproduksi bahan pangan kita, sehingga nantinya kita mampu melabelkan hasil panen dengan produk organik yang secara langsung juga akan mempengaruhi harga jual yang lebih tinggi,” kata Sunada.
Baca juga: OIKN ungkap pertanian di IKN Nusantara harus jadi model penuhi pangan berkualitas
Baca juga: Pemkab Badung sosialisasikan LP2B untuk tekan alih fungsi lahan