“Pertanian Ibu Kota Nusantara harus menjadi model pertanian yang terbaik dalam pemenuhan pangan berkualitas bagi masyarakat dengan tetap menjaga keseimbangan ekologi,” kata Pelaksana Tugas Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN Setia P Lenggono dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan, salah satu bentuk inisiasi OIKN terhadap sektor pertanian tersebut dan juga menjamin kelangsungan petani ibu kota yakni melalui rembuk tani.
Rembuk tani dilaksanakan dalam upaya mengakselerasi pengembangan pertanian berkelanjutan dan kesejahteraan petani di IKN
Sebanyak 25 petani perwakilan dari empat kecamatan di wilayah Ibu Kota Nusantara mengadakan Rembuk Petani Ibu Kota di IKN Nusantara, Kalimantan Timur.
Kegiatan rembuk tani ini merupakan inisiasi dari petani dan diselenggarakan oleh Direktorat Ketahanan Pangan Kedeputian Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN.
Rembuk Petani Ibu Kota tersebut menghasilkan kesepakatan untuk menyusun kelompok kerja petani ibu kota yang akan bertugas untuk merumuskan kelembagaan petani ibu kota.
Kemudian menyusun anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) dan program kerja usaha tani yang selaras dengan alam. Selain merekomendasikan dilakukannya pendataan secara partisipatif keberadaan petani di IKN.
Direkomendasikan juga terkait lahan dan potensi produksi pertanian dengan lebih akurat sebagai basis pengembangan kemandirian pangan yang lebih baik ke depannya.
Nusantara adalah Ibu Kota Negara Indonesia di masa depan, yang ditetapkan dan diatur oleh Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022. Terletak di pesisir timur Pulau Kalimantan. Luas wilayah Nusantara hampir empat kali Jakarta, yaitu kurang lebih 256.142 hektare dan wilayah laut seluas 68.189 hektare.
IKN Nusantara mengubah orientasi pembangunan menjadi Indonesiasentris, dan berfungsi untuk mempercepat transformasi ekonomi negara.
Baca juga: OIKN sebut 85 persen perumahan di IKN Nusantara itu apartemen
Baca juga: Kepala OIKN sebut ibu kota baru Nusantara integrasikan kebudayaan dan konservasi