Denpasar (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mendukung rencana Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) mencalonkan Indonesia, khususnya Bali, sebagai tuan rumah Memory of the World Programme 2026.
Di Denpasar, Kamis, Sang Made menilai pengajuan Bali sebagai tuan rumah Program Warisan Ingatan Dunia sebagai ajang kearsipan internasional adalah kehormatan besar dan peluang promosi bagi Bali.
“Rencana ini tentu kami dukung penuh dan segera persiapkan segala persyaratannya,” kata dia.
“Kami sangat senang jika ajang ini diadakan di Bali, dan saya harap para delegasi juga bisa mengunjungi objek wisata untuk melihat budaya serta adat istiadat masyarakat Bali,” ucap Sang Made.
Selain mendukung pertemuan yang digagas UNESCO, kesempatan itu juga dijadikan Pemprov Bali untuk mengenalkan arsip bersejarah yang tersimpan dengan baik milik Bali, seperti lontar yang berisi ilmu perundagian (arsitektur khas Bali), pengobatan tradisional Usada Bali, hingga ilmu pertanian.
Baca juga: Gubernur Bali datangi langsung TPS dengan penyelenggara perempuan gen Z
“Kearsipan kuno di Bali sangat luar biasa, saya rasa Bali adalah satu-satunya tempat yang menyimpan arsip budaya Nusantara warisan leluhur yang tidak berubah, bahkan saat menghadapi masa kolonial dulu,” ujarnya.
Pemprov Bali mengajak ANRI untuk berkolaborasi lebih jauh dalam melestarikan warisan budaya Bali, agar dapat diajukan menjadi warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Atas dukungan Pj Gubernur dalam pengajuan Bali sebagai tuan rumah Program Warisan Ingatan Dunia, Plt Kepala ANRI Imam Gunarto turut merespons positif keinginan pemerintah daerah dalam menggali warisan budaya Bali.
Imam mengusulkan digelar Focus Group Discussion (FGD) untuk menggali kembali arsip-arsip bersejarah, termasuk lontar dan naskah kuno lainnya.
“Kami siap mendukung dan mempublikasikan warisan budaya Bali agar diakui dunia,” ujarnya.
Baca juga: Pj Gubernur Bali akui tak tahu ada arahan ASN pantau TPS di Gianyar