Denpasar (ANTARA) - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Cabang Bali Denpasar Opik Taufik mengatakan pihaknya bersama pemangku kepentingan terkait fokus untuk menggarap potensi kepesertaan bagi para pekerja informal hingga tingkat desa.
"Potensi pekerja formal dan informal di Bali hampir 2,9 juta jiwa. Namun saat ini cakupan kepesertaan baru menyentuh angka 20 persen," katanya di Denpasar, Rabu.
Oleh karena itu, katanya, masih banyak potensi di daerah setempat bisa digali karena cakupan pekerja informal yang luas.
"Pokoknya setiap orang yang melakukan aktivitas ekonomi, maka dia bisa disebut sebagai pekerja informal," ucapnya.
Wilayah BPJAMSOSTEK/BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bali Denpasar mencakup lima kabupaten/kota, yakni Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Buleleng, Jembrana, dan Tabanan.
"Jadi memang potensinya masih lumayan besar dan kita juga mengetahui bahwa sebagian besar penduduk Bali kan berada di lima wilayah itu," ujarnya.
Sebelumnya, Opik Taufik bersama dengan Kepala BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Tabanan beraudiensi dengan Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya guna implementasi semboyan "BPJS Ketenagakerjaan Kerja Keras Bebas Cemas Masuk Desa" di Kabupaten Tabanan yang belum lama diluncurkan.
"Terima kasih atas dukungan Bupati Tabanan terhadap peningkatan 'coverage' (cakupan) program BPJS Ketenagakerjaan khususnya bagi pekerja mandiri di Kabupaten Tabanan," katanya.
Pihaknya sejak 2022 fokus menggarap potensi pekerja informal karena mereka memerlukan proteksi dan manfaat kepesertaan BPJAMSOSTEK/BPJS Ketenagakerjaan.
"Kalau orang yang bekerja di perusahaan ada 'ngurusin' upahnya, ketika dia kecelakaan ada yang 'ngurusin' dari perusahaan, tetapi kalau pekerja mandiri/informal, dia harus mengurusi dirinya sendiri," ucapnya.
Ia optimistis cakupan kepesertaan menjadi meluas melalui kerja sama dengan perbekel (kepala desa), bandesa adat (pimpinan desa adat). Apalagi, Bali daerah unik karena ada desa adat dan desa dinas
"Kebetulan juga, astungkara dua desa ini sangat harmonis. Jadi kami lebih mudah ketika berkomunikasi dengan desa adat maupun desa dinas, ini bisa meneruskan informasi kepada masyarakat," ucapnya.
Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengapresiasi program jaminan sosial ketenagakerjaan dari BPJAMSOSTEK yang terus membuktikan kepedulian kepada masyarakat.
Seperti halnya penyerahan santunan kematian pada ahli waris pinandita (tokoh agama) yang telah meninggal diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penerimanya.
"Sebagaimana kita ketahui bahwa BPJS Ketenagakerjaan sebagai badan penyelenggara jaminan sosial ketenagakerjaan bertujuan untuk memberikan perlindungan yang mendasar bagi peserta jika mengalami risiko-risiko sosial ekonomi," ujarnya.
Hal tersebut yang sejalan dengan visi misi Pemkab Tabanan, Nangun Sat Kerthi Loka Bali Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, Menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani.