Jakarta (Antara Bali) - Nasi tumpeng dipilih sebagai ikon andalan kuliner tradisional Indonesia di samping 29 ikon kuliner tradisional lainnya sebagai langkah awal untuk mengembangkan produk kuliner asli Indonesia.
"Penentuan ikon kuliner ini dilakukan melalui proses yang cukup panjang dan melibatkan pemangku kepentingan," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Mari Elka Pangestu, di Jakarta, Jumat.
Nasi Tumpeng dipilih sebagai andalan ikon kuliner tradisional Indonesia untuk membangun dan mengembangkan kuliner Indonesia dengan beberapa pertimbangan, diantaranya mempunyai dasar filosofi Indonesia yang kuat serta mempresentasikan budaya makan orang Indonesia.
Selain itu, memiliki visualisasi yang atraktif baik dari segi tampilan maupun rasa, mudah dibuat di luar negeri dan dapat dijadikan sebagai menu wajib restoran Indonesia di luar negeri.
"Nasi Tumpeng juga dinilai memiliki kelebihan karena mudah membangun cerita (hype) tentang nasi tumpeng, dan ragam lauk mudah dikombinasikan dengan ikon kuliner lainnya," katanya.
Di samping nasi tumpeng ada 29 produk kuliner lainnya yang dipilih oleh sebuah Kelompok Kerja beranggotakan pakar dan praktisi kuliner terbaik di Indonesia.
Proses penentuan 30 ikon kuliner tradisional itu diawali dengan mendaftar kekayaan budaya kuliner tradisional yang diwariskan secara turun menurun hingga mencapai keberadaannya di masa kini.
Kemudian tahapan seleksi dengan melalui beberapa kriteria, yakni bahan baku mudah diperoleh baik di dalam maupun luar negeri, dikenal oleh masyarakat luas secara nasional (populer), dan ada pelaku secara profesional.(LHS)