Badung (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Bali tidak ingin generasi muda di Pulau Dewata hanya menjadi objek politik dalam pemilu karena semua hal yang dirasakan saat ini merupakan buah hasil keputusan politik.
"Masuklah ke ruang-ruang politik, utarakan ide dan gagasan milenial di sana. Politik itu ajang adu gagasan untuk menentukan arah bangsa ini ke depan," kata anggota Bawaslu Bali I Wayan Widyardana Putra di Kuta, Kabupaten Badung, Senin.
Widyardana menyampaikan hal tersebut dalam acara Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dengan tajuk "Sinergi Mengawasi untuk Demokrasi Maju". Peserta sosialisasi terdiri dari organisasi yang tergabung dalam Cipayung Plus
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Bali ini menambahkan lembaganya ingin menyadarkan generasi muda agar tidak hanya menjadi objek politik.
Baca juga: Bawaslu: Perempuan jangan mau hanya untuk penuhi kuota
"Harus ada gerakan nyata dalam bentuk gagasan yang bisa mengubah iklim politik," ucapnya.
Senada dengan Widyardana, Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Bali I Ketut Rudia yang juga hadir dalam acara tersebut mengajak generasi milenial untuk turut serta bergabung dalam pengawasan partisipatif.
"Jangan lahirkan pimpinan yang salah, awasi prosesnya juga, ikut berkontribusi. Bawaslu ini selalu terbuka untuk forum-forum diskusi kok," kata Rudia.
Di sisi lain, Erik Kurniawan dari Sindikasi Pemilu dan Demokrasi mengatakan sepanjang sistem demokrasi masih dipertahankan, sepanjang itu juga kesempatan terbuka bagi anak-anak muda bebas menentukan langkah tujuan politiknya.
"Demokrasi memberikan kesempatan kepada siapa pun untuk menentukan pandangan, langkah, dan aksi politiknya," kata Erik.
Baca juga: Bawaslu Bali ikut presentasi Anugerah Tinarbuka dari Komisi Informasi
Bawaslu Bali tak mau generasi muda hanya jadi objek politik
Senin, 10 April 2023 23:19 WIB