Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali akan merekrut 40 bidan pada 2013 yang diprioritaskan penempatannya pada desa-desa terpencil di Pulau Dewata.
"Kami rencananya akan menambah 40 bidan dengan status pegawai tidak tetap (PTT) untuk memenuhi kebutuhan bidan di Kabupaten Buleleng, Bangli, dan Karangasem," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya saat memberi keterangan serangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional, di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, di tiga kabupaten tersebut menyisakan jumlah kematian ibu melahirkan tertinggi. Selain karena pengaruh letak geografis beberapa desa yang jauh dari pusat kesehatan juga jumlah bidannya masih minim.
"Secara umum, tenaga medis dan paramedis sudah terisi di semua puskesmas, tetapi memang belum optimal. Khususnya untuk bidan, kadang satu bidan melayani hingga empat desa," ucapnya.
Ia menambahkan, di Bali pada 2011 terdapat 55 kematian ibu saat melahirkan, yang mayoritas di tiga kabupaten tersebut. Sedangkan pada 2012 hingga saat sekarang telah terjadi 51 kematian ibu melahirkan.
Untuk perekrutan bidan, lanjut dia, akan diupayakan berasal dari daerah setempat agar tak sampai terjadi mutasi dari bidan tersebut.
Suarjaya tidak memungkiri mutasi tenaga medis dan paramedis ke perkotaan kerap terjadi karena tidak adanya insentif tambahan dari pemerintah bagi mereka yang mau mengabdi di perdesaan. (LHS/T007)