Nusa Dua (Antara Bali) - Gubernur Made Mangku Pastika akan mengajak para tokoh agama dan adat untuk turut menjaga keamanan di Pulau Dewata tetap kondusif dalam rangkaian pelaksanaan "Bali Democracy Forum V".
"Saya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)," katanya pada pemaparan kesiapan pengamanan penyelenggaraan BDF V di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis.
Pastika mengutarakan hal tersebut ketika diminta menyampaikan masukan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto terkait persiapan BDF. Forum negara-negara yang akan membahas berbagai materi demokrasi tersebut akan diadakan pada 8-10 November 2012 dengan dihadiri sekitar 12 kepala negara/kepala pemerintahan serta para menteri dan duta besar dari puluhan negara di dunia.
Acara pengecekan kesiapan keamanan ini juga dihadiri oleh Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Pangdam XI/Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, Kapolda Bali Irjen (Pol) Budi Gunawan, perwakilan dari Badan Intelijen Negara dan Kementerian Luar Negeri.
Pastika memandang penting pelibatan masyarakat dalam menjaga keamanan di Bali selain mengerahkan personel TNI dan Polri. Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengharapkan dari panitia penyelenggara BDF dapat menyampaikan pada protokol di pemkab/pemkot di Bali jika terdapat acara di luar agenda pokok BDF yang diadakan di luar Nusa Dua.
"Dengan informasi lebih awal pada pemerintah daerah, selain dapat mempersiapkan dari sisi keamanan, sekaligus langkah persiapan lebih matang. Ajang-ajang internasional seperti ini juga menjadi 'shock power' kebudayaan bagi Bali dan sekaligus promosi," katanya.
Mantan Kapolda Bali itupun mengharapkan kepada panitia agar jangan segan menyampaikan hal-hal yang masih dibutuhkan fasilitasi pemda untuk kesuksesan forum tersebut, utamanya yang terkait dengan kekhasan Bali.(LHS/T007)