Gianyar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan pemerintah kabupaten/kota dan jajarannya untuk serius mencegah terjadinya konflik yang disebabkan persoalan batas desa.
"Karena Bali makin berharga, maka semua jadi makin mahal sehingga menyebabkan munculnya permasalahan-permasalahan baru dari sisi aspek ekonomi," katanya saat menggelar Simakrama (temu wicara) bulanan dengan masyarakat Gianyar di Balai Budaya setempat, Sabtu.
Menurut dia, pemerintah harus giat lagi dalam mengambil keputusan-keputusan terkait batas dan sengketa di desa. Jika tidak dikhawatirkan hal tersebut akan terus menjadi bibit konflik.
"Kemungkinan konflik akan makin besar jika kita tidak tegas mengaturnya," ucapnya sembari mengisahkan dirinya saat menjadi Kapolda sempat mendamaikan kelompok warga desa di Bali yang sudah siap-siap "berperang" dengan menghunus senjata tajam gara-gara persoalan sengketa batas desa.
Pernyataan tersebut disampaikan menyusul lontaran pengaduan dari I Made Aryawan salah satu warga Batubulan Gianyar yang mengatakan bahwa di daerahnya sejak berpuluh tahun masih terjadi sengketa kawasan.
Oleh karena itu, lanjut Pastika, dengan Simakrama dapat menjadi salah satu sarana untuk mendapatkan data primer di masyarakat, apa yang menjadi permasalahan maupun usul saran pada pemerintah.
"Tanpa bertemu muka seperti sekarang, usulan dan saran masyarakat sampainya bisa lama. Belum lagi adanya saringan birokrasi yang menyebabkan adakalanya pemimpin tak mendapat info primer," ujarnya.(LHS)
Pastika Ingatkan Cegah Konflik Batas Desa
Sabtu, 27 Oktober 2012 13:11 WIB