Denpasar (Antara Bali) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali menolak pembangunan berbagai hotel baru di Pulau Dewata yang berpotensi menghancurkan pertanian dan budaya setempat.
"Kami sepakat dan mendukung Pemprov Bali untuk menghentikan pembangunan hotel," kata Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia yang juga Bupati Gianyar ini, moratorium pembangunan hotel sangat penting dan pembangunan harus selektif supaya subak tidak sampai menghilang dari Bali.
"Hotel-hotel yang hanya menyerap energi Bali, perlu dikendalikan ke depan. Jangan dibiarkan leluasa," ucapnya di sela menjadi pembicara pada diskusi Selasa Pariwisata yang diselenggarakan oleh GIPI Bali itu.
Ia menambahkan, keberadaan hotel baru selain memperketat persaingan, sekaligus memicu persaingan tidak sehat. "Jangan salahkan kalau hotel-hotel yang ada sampai berbuat nakal membuat pembukuan ganda karena itu dilakukan supaya tetap bertahan di tengah persaingan yang kian tak sehat," katanya.
Salah satu cara mengendalikan, lanjut dia, dengan pemerintah kabupaten/kota hendaknya sedari awal melibatkan PHRI dalam proses perizinan pembangunan hotel baru, karena PHRI mempunyai tanggung jawab terhadap kualitas dan tarif kamar yang dijual.
"Selama ini kami tidak dilibatkan, sehingga pembangunan hotel baru sangat merugikan anggota PHRI yang sudah ada," kata bupati yang akrab dipanggil Cok Ace itu.(LHS/T007)