Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama M. Ali Ramdhani mengatakan penyelenggaraan Perkemahan Wirakarya Nasional XV Perguruan Tinggi Keagamaan harus bisa memperkuat pemahaman moderasi beragama para peserta.
"Meningkatkan pemahaman dan sikap keberagamaan yang inklusif, toleran, dan damai di tengah-tengah kebhinekaan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Ali saat menyampaikan laporan pelaksanaan PWN XV PTK di Palembang, Kamis.
Ali mengatakan kegiatan ini diikuti peserta sebanyak 1.176 orang dengan perincian; peserta luring 444 orang, peserta daring 558 orang, pembina pendamping 116 orang, dan pimpinan kontingen 58 orang.
Menurutnya, perkemahan wirakarya harus diwujudkan untuk menguatkan nilai-nilai kebangsaan dan keindonesiaan di tengah-tengah keberagaman bangsa.
Baca juga: Wapres: Kehidupan beragama di Indonesia mulai dilirik dunia
Ia menekankan kepada peserta akan pentingnya merawat persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI. Menurut Ali, para peserta harus menjadi agen moderasi selepas mengikuti perkemahan wirakarya ini.
"Keberagaman menjadi anugerah, perbedaan menjadi hikmah dan kebersamaan menjadi berkah, bagi siapa saja yang hidup di atas sajadah panjang nusantara," katanya.
Sejumlah kegiatan dilakukan seperti kunjungan ke sejumlah rumah Ibadah yakni Gereja Katolik St. Maria Ratu Rosario, Vihara Padmajaya, Kelenteng Tek Kim Tong, dan Pure Agung Sriwijaya, dan beberapa madrasah di Kota Palembang.
"Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan persaudaraan sesama muslim (ukhuwah Islamiyah), persaudaraan sebangsa (ukhuwah wathaniyah), dan persaudaraan antar sesama manusia (ukhuwah basyariyah)," ujar dia.
Selain soal moderasi, para peserta juga dipupuk nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan dan kesehatan seperti penanaman 5.000 pohon, pembuatan biopori, tabur 10.000 benih ikan, termasuk vaksinasi 5.000 masyarakat dan bagi-bagi masker.