"Metode yang dibutuhkan saat periode pandemi ini untuk tetap bertahan dalam persaingan dunia usaha adalah soal kreativitas yang dapat ditampilkan melalui media online dan digital," kata Direktur DPKKA Prof. Elly Munadziroh dalam siaran pers yang diterima di Denpasar, Bali, Rabu malam.
Sementara itu, Regional Corporate Affairs Manager Coca-Cola Amatil Indonesia Armytanty Hanum Kasmito menambahkan bahwa jiwa kewirausahaan memiliki tiga aspek penting yaitu, inisiatif, inovasi dan kemandirian.
Dikatakannya, ketiga aspek tersebut diperlukan dalam pengembangan diri sehari-hari, baik saat menjadi mahasiswa, memilih menjadi pekerja atau memilih menjadi pelaku usaha.
"Saat ini mayoritas penduduk Indonesia berada di rentang usia produktif yang umumnya merupakan kelas menengah dan terjebak menjadi sandwich generation, menjadi pelaku usaha tetap akan membutuhkan modal sekecil apapun, dan untuk meraih modal tersebut mereka harus bekerja terlebih dahulu," jelasnya.
Dalam kegiatan yang dibuka secara simbolis oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana, Prof. Dr. Ir. I Made Sudarma, MS, itu, ia mengatakan bekerja ataupun jadi pelaku usaha tetap ada risikonya. Untuk itu, penting bagi para mahasiswa sebelum lulus kuliah untuk menggali terlebih dahulu potensi yang dimiliki dan menentukan untuk bekerja atau menjadi pelaku usaha.
Selain itu, dalam proses monitoringnya, pihak CCAI bekerjasama dengan pihak Entrepreneurship Development Center (EDC) Universitas Udayana. Ia berharap melalui sinergi ini mahasiswa dapat lebih terarah dalam proses pengembangan potensi usahanya masing-masing dan dapat mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Dalam hal ini, CCAI bersama para pelaku usaha dan UMKM juga telah melakukan inisiatif program pelatihan bisnis bertajuk ‘Medagang Kreatip’ sebagai pendukung bagi para pelaku usaha dalam upaya menjaga keberlanjutan perekonomian. Kegiatan bisnis ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para pelaku usaha dalam mengembangkan bisnisnya.