Denpasar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyampaikan berdasarkan Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) di daerah setempat mengindikasikan kegiatan dunia usaha pada triwulan II-2022 tumbuh positif.
"Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang menunjukkan level positif sebesar 43,38 persen," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho di Denpasar, Selasa.
Kinerja tersebut, ujar Trisno, lebih baik dibandingkan dengan triwulan I-2022 yang mencatat SBT sebesar 12,04 persen dan kinerja nasional dengan SBT sebesar 24 persen pada triwulan II-2022.
"Peningkatan kinerja usaha terindikasi pada sektor Akomodasi, Makan dan Minum; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; serta Perdagangan Besar dan Eceran," ujarnya.
Baca juga: BI harapkan ekonomi Bali tumbuh di atas 2 persen pada triwulan II-2022
Hal tersebut didorong oleh pulihnya aktivitas industri dan kebijakan pelonggaran mobilitas masyarakat seiring dengan semakin terkendalinya pandemi COVID-19, serta didukung oleh optimisme masyarakat dengan bertambahnya kunjungan wisatawan.
Sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha, penggunaan tenaga kerja pada triwulan II 2022 juga tercatat sebesar 10,8 persen, meningkat dari triwulan sebelumnya sebesar 1,9 persen.
Selain itu, investasi diindikasikan membaik yang ditunjukkan dengan pertumbuhan 6,6 persen pada triwulan II 2022.
"Pada triwulan III 2022, responden memprakirakan kegiatan usaha akan meningkat dengan Saldo Bersih Tertimbang sebesar 41,66 persen," ucap Trisno.
Peningkatan tersebut bersumber dari beberapa sektor utama yang mencatat kinerja positif, terutama sektor Akomodasi, Makan dan Minum.
"Ini sejalan dengan adanya peningkatan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara, yang didukung penambahan frekuensi penerbangan ke Bali," ujar mantan Kepala KPwBI DKI Jakarta itu.
Baca juga: BI: April 2022, Indeks keyakinan konsumen di Bali meningkat