Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster menyanggupi permohonan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perguruan Pencak Silat Kertha Wisesa untuk memanfaatkan aset lahan pemprov setempat sebagai pusat latihan pencak silat di Pulau Dewata.
"Pada prinsipnya saya setuju aset lahan ini digunakan sebagai pusat latihan pencak silat," kata Koster saat menerima audiensi DPP Pengurus Pencak Silat Kertha Wisesa di Denpasar, Selasa.
Aset lahan milik Pemprov Bali yang dimohonkan seluas 16 are yang berada di Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.
Dalam kesempatan itu, jajaran pengurus juga menyampaikan permohonan kepada Gubernur Koster yang juga merupakan Penasehat DPD PPS Kertha Wisesa Provinsi Bali agar pada 19 Februari 2021 berkenan hadir dalam acara Penobatan Penasehat dan Penganugerahan Sabuk untuk beberapa pendekar.
Menurut Koster, terkait dengan adanya rencana Penobatan Penasehat dan Penganugerahan Sabuk untuk beberapa pendekar ini, sejatinya itu bisa dilaksanakan.
Namun, tentu harus menerapkan protokol kesehatan,dan jumlah peserta yang hadir harus dibatasi sebanyak 30 orang.
"Saya juga mengapresiasi atas keberadaan PPS Kertha Wisesa yang sudah mampu mencetak atlet nasional, untuk itu pencak silat ini harus kita jaga dan kembangkan, karena merupakan warisan budaya dari leluhur," ujarnya.
Selain itu juga sangat sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Bali yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, dengan menata pembangunan secara fundamental dan komprehensif berdasarkan adat, tradisi, seni serta budaya untuk menerapkan nilai-nilai kearifan lokal Bali.
Sementara itu, Ketua DPP Perguruan Pencak Silat (PPS) Kertha Wisesa I Ketut Widiana Karya yang didampingi Ketua DPD PPS Kertha Wisesa Provinsi Bali, Anak Agung Ngurah Widiada dalam audiensi tersebut mengatakan tujuan PPS Kertha Wisesa memohon aset tersebut untuk dijadikan bangunan pedepokan.
"Kami juga melaporkan kepada Bapak Gubernur Bali bahwa PPS Kertha Wisesa saat ini memiliki 2 DPD yakni DPD Bali dan DPD Sulawesi Tenggara dengan jumlah DPC sebanyak sembilan di Bali, dan 1 DPC di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tenggara," ujarnya.
Sedangkan Pengurus Ranting berjumlah 65 yang tersebar di Indonesia. Selain itu, untuk jumlah atlet pencak silat yang berada di Bali mencapai 5.160 orang, sedangkan di Sulawesi Tenggara jumlah atletnya 624 orang.
Satu orang atlet PPS Kertha Wisesa Kadek Adi Budiasta juga sedang mengikuti Pelatnas di TMII Jakarta untuk persiapan SEA Games di Vietnam 2021.
Gubernur Bali setujui penggunaan aset jadi pusat latihan pencak silat
Rabu, 3 Februari 2021 6:23 WIB