"Yang paling penting dalam penguatan karakter adalah keteladanan yang dicontohkan melalui perilaku-perilaku nyata dari orang-orang di sekitar, seperti dari guru dan orang tua. Melalui tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghargai pendapat anak dan mendengarkan ketika sedang berbicara," kata Lyly kepada ANTARA via telepon di Denpasar, Jumat.
Psikolog di Sub Bagian Psikologi Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Sanglah Denpasar, Bali itu menjelaskan penguatan karakter siswa dapat dilakukan juga dengan menerapkan metode pembelajaran yang positif, lebih mengedepankan apresiasi dan penghargaan pada perilaku positif yang ditunjukkan anak.
Selain itu, metode penguatan karakter juga perlu disesuaikan dengan usia anak, sehingga tepat penyampaiannya.
Menurut dia, pemberian apresiasi tepat dilakukan kepada anak saat di sekolah maupun di rumah. Dalam hal ini, jika perilakunya dianggap baik maka si anak akan mengulangi perbuatannya.
Baca juga: AP I-Pramuka Bali bagikan masker di Bandara Ngurah Rai
Menurut dia, pemberian apresiasi tepat dilakukan kepada anak saat di sekolah maupun di rumah. Dalam hal ini, jika perilakunya dianggap baik maka si anak akan mengulangi perbuatannya.
Baca juga: AP I-Pramuka Bali bagikan masker di Bandara Ngurah Rai
Jadi, katanya, pembentukan karakter anak sebagai peserta didik sangat penting, untuk membentuk pribadi yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghargai orang lain dan karakter positif lainnya.
Lyly mengatakan pada dasarnya penguatan karakter tidak hanya menjadi tanggung jawab guru dan proses belajar di sekolah. Namun, dapat dimulai dari lingkungan terkecil dan terdekat siswa yaitu keluarga.
"Peran orang tua sebagai guru dan model keteladanan bagi anak. Jadi dalam situasi seperti ini, di mana anak lebih banyak di rumah, berinteraksi dengan keluarga, peran orang tua dan keluarga menjadi sangat penting untuk melakukan penguatan karakter bagi anak," katanya.
Penguatan karakter sebenarnya bagian dari pendidikan jangka panjang. Dengan sifat jangka panjang ini, juga akan berkembang seiring dengan pertambahan usia seseorang, dan tugas-tugas perkembangannya.
"Manfaatnya tentu saja menyiapkan anak yang nantinya akan menjadi individu dengan karakter yang baik, berkualitas, yang tangguh dan mampu beradaptasi dengan tuntutan-tuntutan di masa depan," ucap Lyly.