Denpasar (ANTARA) - Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra Provinsi Bali melibatkan akademisi dan psikolog untuk melakukan uji kelayakan dan kepatutan bagi ratusan bakal calon anggota legislatif yang akan bertarung pada Pemilu 2024 untuk tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Ketua DPD Partai Gerindra Bali Made Muliawan Arya di Denpasar, Rabu, mengatakan pihaknya sengaja melibatkan tim independen yang terdiri dari unsur akademisi dan psikolog untuk mendapatkan para bakal caleg yang terbaik.
"Ini merupakan proses bakal caleg menjadi caleg. Kami harus benar-benar selektif, selain karena jumlah calon di setiap dapil yang berlebih. Hasil ini juga menjadi bagian untuk penentuan nomor urut," ucapnya disela-sela menjadi tim penguji pada uji kelayakan dan kepatutan bacaleg itu.
Proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) tersebut akan berlangsung selama lima hari dari 26-30 April 2023 dan akan diikuti total 415 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 56 orang merupakan bakal caleg untuk DPRD Provinsi Bali.
"Dari proses ini kami bisa tahu mana yang benar loyal dan layak untuk bertarung. Jadi bukan sekadar-sekadar dan mana yang penyusup karena sebelumnya pada Pemilu 2019 ada yang tiba-tiba nyaleg dan mengundurkan diri di tengah jalan," ujar pria yang biasa disapa De Gadjah itu.
Baca juga: Gerindra Bali: Pertemuan Prabowo - Zulhas perkuat komitmen kebangsaan
Menurut dia, dengan pelibatan akademisi dan psikolog itu diharapkan dapat dijaring bacaleg yang benar-benar loyal dan memenuhi syarat mentalitas serta memiliki strategi untuk bisa terpilih di Pemilu 2024.
"Kalau hanya berdasarkan penilaian saya dan sekretaris saja, nanti dikhawatirkan 'like and dislike' jadi kurang objektif sehingga kami mencari tim independen untuk menentukan yang terbaik," ucapnya.
Terkait dengan pemenuhan kuota perempuan, De Gadjah mengatakan bakal caleg yang akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan itu jumlahnya telah melebihi 30 persen.
De Gadjah mengatakan untuk menjadi partai besar tentu pihaknya harus memperbaiki sistem terlebih dulu. Kalau sudah sistemnya rapi maka tingkat DPC hingga jajaran terbawah juga akan mengikuti.
"Sebelum berperang kami memilih pasukan yang siap tempur. Target kami jadi nomor dua terbesar di Bali," katanya.
Baca juga: Gerindra: Pengesahan RUU Provinsi Bali kian memudahkan jaga adat dan budaya
Dekan Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati Denpasar Dr Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa selaku salah satu tim penguji mengatakan melalui seleksi tersebut untuk mencari kader yang loyal, berkinerja termasuk bagaimana pemetaan mereka di lapangan terhadap kemenangan Gerindra ke depan.
"Kami lebih pada substansi kepemiluan saja, bagaimana pemetaannya, bagaimana dia di lapangan, tentang loyalitas dan bagaimana kinerjanya," ucap mantan Ketua KPU Provinsi Bali itu.
Berdasarkan uji kelayakan dan kepatutan yang telah dilakukan pada bakal caleg pada hari ini, menurut Lanang Perbawa, rata-rata bagus karena banyak yang sudah berstatus petahana dan mereka sudah berpengalaman untuk melakukan pemetaan.
"Untuk yang baru-baru ada yang kurang memahami tentang pemetaan tetapi lebih banyak yang sudah memahami. Gerindra kan salah satu partai yang besar di nasional dan provinsi rata-rata mereka suda tahu peta pertarungan," katanya.
Gerindra Bali gandeng akademisi-psikolog uji kelayakan bakal caleg
Rabu, 26 April 2023 18:55 WIB