Denpasar (ANTARA) - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dikukuhkan sebagai profesor dosen tidak tetap dalam bidang ilmu desain, arsitektur tradisional, dan kebudayaan Bali di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
"Pengukuhan sebagai guru besar tersebut tentunya bukan hanya menjadi kebanggaan dari keluarga besar ISI Denpasar saja, tetapi juga Pemerintah Provinsi Bali, bahkan seluruh masyarakat Pulau Dewata," kata Gubernur Bali Wayan Koster yang juga selaku Dewan Penyantun ISI Denpasar saat menghadiri pengukuhan gelar profesor Wagub Bali tersebut, di Gedung Citta Kelangen ISI Denpasar, Sabtu.
Dengan menyandang guru besar, Wagub Bali yang akrab disapa Cok Ace, diharapkan dapat lebih berkontribusi terhadap institusi, bahkan kepada bangsa dan negara.
Gubernur Koster menyampaikan, bahwa gelar profesor atau guru besar menjadi idaman bukan saja bagi kalangan akademisi, tetapi juga bagi setiap orang, karena merupakan jabatan strata tertinggi di dunia pendidikan. Tentunya tidak mudah untuk mendapat gelar tersebut. Berbagai persyaratan pastinya harus dipenuhi untuk dapat menyandang gelar itu.
"Bentuk pengabdian yang tersurat dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, menjadi poin penting untuk dapat memperoleh gelar tertinggi tersebut," ujar Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali.
Menyandang gelar guru besar adalah amanah sebagai putra terbaik bangsa di bidangnya, dimana setiap penerima gelar guru besar memiliki tanggung jawab moral, setidaknya harus lebih peka dalam mengamati sekaligus berkontribusi terhadap kemajuan bangsanya.
"Menurut saya, guru besar juga harus bersinggungan langsung dengan kehidupan masyarakat, karena kemampuan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki harus teraplikasi secara tepat sasaran di beragam bidang yang ada," ujar orang nomor satu di Provinsi Bali, yang sebelumnya juga berprofesi sebagai dosen tersebut.
Baca juga: ISI Denpasar usulkan guru besar jalur kekaryaan
Gubernur Koster mengatakan dengan telah dikukuhkannya Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, tentunya akan banyak pemikiran yang nantinya lebih memberikan manfaat dalam upaya mempercepat pencapaian visi pembangunan Bali menuju Bali Era Baru.
Semua upaya gigih Wagub Bali, hendaknya dapat dijadikan teladan oleh masyarakat Bali, sehingga ke depannya akan terlahir lebih banyak lagi guru besar di Bali.
"Mengakhiri sambutan ini, saya atas nama pribadi, pemerintah dan masyarakat Bali mengucapkan selamat atas pengukuhan Prof Dr Ir Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati MSi sebagai guru besar ISI Denpasar, semoga ilmu pengetahuan yang dimiliki dapat disumbangkan untuk kemajuan Bali, bangsa dan negara," ujar Koster.
Baca juga: ISI Denpasar mantapkan keahlian mahasiswa dalam seni ukir tulang
Sementara itu, Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha SSKar MHum mengatakan bahwa pengajuan Cok Ace sebagai guru besar pada program arsitektur telah melalui proses tes yang sangat ketat.
Sebelumnya telah dilakukan penilaian oleh pihak-pihak terkait, baik dari Kemeristekdikti, para penguji guru besar dan para pakar lainnya.
Prof Arya menambahkan, dengan dikukuhkannya Cok Ace sebagai profesor, maka ISI Denpasar kini tercatat memiliki sembilan guru besar.
Untuk itu, ia berharap sebagai keluarga baru dari ISI Denpasar, Cok Ace dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pembelajaran terbaik bagi mahsiswa ISI Denpasar, sehingga pada gilirannya dapat melahirkan SDM yang berkualitas.
Pada kesempatan tersebut, Prof Dr Ir Tjok Oka Artha Ardana Sukawati MSi menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul "Padma Bhuwana: Sebuah Pendekatan Pembangunan Bali Berbasis Budaya" yang merupakan buah pemikiran dan pandangan akademis terhadap pembangunan Bali dalam interelasinya dengan pariwisata, aristektur serta nilai kearifan lokal.
Wagub Bali jadi profesor ISI Denpasar
Sabtu, 21 Desember 2019 17:38 WIB