Denpasar (ANTARA) - Bidan Praktek Mandiri Denpasar menyelenggarakan kegiatan edukasi dan perawatan kehamilan kepada para ibu hamil yang bertema "Mencegah Stunting Sejak Awal Kehamilan".
"Mengamati kasus stunting (kekerdilan) di Indonesia mencapai 20 persen berdasarkan data dari Kemenkes. Karena itulah kami selalu melakukan edukasi kepada ibu hamil agar kasus tersebut tidak sampai menimpa bayi yang dikandungnya," kata Bidan Puskesmas Denpasar Selatan, Luh Ayu Koriawati A.Md,Keb., di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan kasus stunting/kekerdilan pada masa kehamilan ada tiga penyebab, yakni faktor genetik keturunan, gizi buruk, penyakit infeksi serta faktor lingkungan.
"Kasus stunting tersebut bisa dicegah sejak dini, karena itu perlu pemahaman tentang kesehatan dari para ibu hamil. Oleh karena itulah kami melakukan kegiatan edukasi yang berkaitan santing," ujarnya.
Bidan kelahiran Kabupaten Bangli tahun 1977 ini, mengatakan kegiatan edukasi sudah dilakukan sejak tahun lalu dengan kegiatan sebanyak tiga kali. Dan tahun pihaknya juga melaksanakan sebanyak tiga kali.
Baca juga: Buleleng miliki kasus kekerdilan/stunting cukup tinggi
"Kegiatan edukasi tahun ini pesertanya mencapai 100 orang. Dan kegiatan ini juga mendapat dukungan dari rumah sakit dan Lovamil - perusahaan produksi makanan tambahan bagi ibu hamil. Kami berharap melalui kegiatan ini mendapatkan pengetahuan bagi ibu hamil yang hadir, sehingga bisa ditularkan kepada ibu hamil lainnya," kata ibu bidan dengan tiga anak tersebut.
Koriawati menjelaskan untuk mendapatkan pengetahuan dan pengawasan gizi dimulai dari bayi dalam kandungan hingga berumur 2 tahun. Karena pada masa ini bayi hingga menjadi Balita memerlukan asupan gizi sesuai dengan kebutuhannya tubuhnya.
Baca juga: Bupati: 143 anak Bangli terkena stunting/kekerdilan
"Pada masa kehamilan bayi yang dikandungnya harus mendapatkan asupan gizi secukupnya sesuai dengan kebutuhan, begitu juga kebutuhan tersebut akan berlanjut hingga balita umur dua tahun," ujarnya.