Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi menyatakan bahwa pada era digital seperti saat ini memiliki banyak tantangan dalam upaya untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda.
Muhadjir mengatakan bahwa telah terjadi revolusi besar-besaran dalam kehidupan sehari-hari masyarakat khususnya dengan masuknya era digital. Dengan banyaknya informasi yang beredar di dunia maya tersebut, menjadi tantangan untuk menyiapkan generasi milenial Pancasilais.
"Ini memang tidak mudah untuk menyiapkan generasi milenial Pancasilais. Ini pekerjaan berat kita," kata Muhadjir, dalam Simposium Nasional Penanaman Nilai Pancasila sebagai Wahana Pembangunan Watak Bangsa, di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu.
Baca juga: Bupati Bangli segera keluarkan Perbup dukung revitalisasi Pancasila
Muhadjir menjelaskan, dengan semakin terbukanya informasi pada era digital seperti saat ini, para generasi muda akan mudah mengakses berbagai informasi baik yang mendukung implementasi nilai-nilai Pancasila, maupun sebaliknya.
Informasi yang beredar di dunia maya tersebut, lanjut Muhadjir, harus disaring terlebih dahulu yang tentunya harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Peranan seorang guru menjadi penting dalam upaya untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda Indonesia.
Menurutnya, tugas seorang guru, bukan hanya berupaya untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila saja kepada anak muridnya, akan tetapi juga harus bisa memberikan pandangan kepada mereka, informasi mana yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
"Seorang guru harus berperan sebagai penjaga gawang untuk menyaring pada saat anak didiknya mendapatkan informasi. Mana yang harus dipakai, mana yang harus dijauhi," kata Muhadjir.
Baca juga: JK: Pancasila tidak untuk didiskusikan
Pada era digital seperti saat ini, lanjut Muhadjir, seorang guru harus terampil dalam menggunakan teknologi informasi sebagai wahana pembelajaran. Namun, hal tersebut harus dibarengi dengan keterampilan untuk memilah konten agar sesuai dengan nilai Pancasila.
"Tantangan untuk penanaman nilai-nilai Pancasila ini semakin hari semakin kompleks, semakin pelik, utamanya seiring dengan perkembangan zaman," ujar Muhadjir.
Dalam kesempatan itu, para perwakilan pelajar di Kota Malang juga mengucapkan ikrar untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila. Ada tiga poin utama yang terdapat dalam ikrar tersebut.
Isi dari ikrar tersebut adalah, siap melaksanakan pembudayaan nilai Pancasila melalui gerakan penanaman nilai Pancasila sebagai wahana pembangunan watak bangsa pada satuan pendidikan.
Kemudian, siap mengimplementasikan penanaman nilai Pancasila melalui strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif, serta siap melaksanakan pembelajaran Pancasila yang mendalam dan bermakna sehingga membentuk karakter serta penciptaan suasana lingkungan budaya sekolah dan keteladanan.
Baca juga: Ulama NU : sila pertama Pancasila sudah termasuk NKRI Syariah
Mendikbud: penanaman nilai Pancasila pada era digital banyak tantangan
Sabtu, 14 September 2019 15:54 WIB