Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bali menginginkan akreditasi Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara mencapai akreditasi tingkat paripurna sehingga semakin mendapat kepercayaan masyarakat.
"Sertifikat akreditasi jadi bukti yang nantinya meyakinkan masyarakat bahwa rumah sakit ini memiliki standar. Saya ingin rumah sakit ini akreditasinya tingkat paripurna," kata Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra saat menghadiri pembukaan Survei Akreditasi Versi Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) edisi 1 RSUD Bali Mandara, di Denpasar, Selasa.
Menurut Dewa Indra, penilaian terhadap rumah sakit milik Pemprov Bali ini sangatlah penting mengingat secara fakta (de facto) pelayanan rumah sakit ini kepada masyarakat sudah sangat baik, namun secara hukum (de yure) rumah sakit ini belum memiliki akreditasi.
"Untuk itu, Pemprov Bali berkomitmen tinggi agar rumah sakit ini bisa terakreditasi sebagai tanda resmi telah memiliki standar," ujarnya.
Sekda Dewa Indra yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya, Direktur RSUD Bali Mandara dr Bagus Darmayasa dan Direktur UPTD RS Mata Bali Mandara dr Made Yuniti juga menyampaikan apresiasi atas kerja keras dari semua pihak dalam proses persiapan akreditasi.
Hal tersebut guna memenuhi semua kriteria dan indikator serta variabel terkait akreditasi rumah sakit, dengan demikian hasil akreditasi akan sesuai dengan harapan bersama.
Survei Akreditasi RS Umum Daerah Bali Mandara Provinsi Bali dilaksanakan dari tanggal 7-10 Mei 2019 oleh tiga tim dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) yaitu dr H. Soeparman Sidik, Juliana Marpaung SKp, M.Kep dan dr Afrida Yusuf, MS, SpOK.
Pemprov Bali inginkan RSUD capai akreditasi tingkat paripurna
Selasa, 7 Mei 2019 18:13 WIB