Denpasar (Antara Bali) - Pejabat PT PLN Distribusi Bali mengatakan, akibat gangguan yang berulang kali terhadap sistem jaringan 150 KV pada line 1 dan 2 selama dua hari berturut-turut berdampak terjadinya pemadam listrik di seluruh wilayah Pulau Dewata.
Manager Bidang Distribusi PT PLN Bali Yohanes Sukrislismono mengatakan hal tersebut di sela-sela acara jumpa wartawan di Denpasar, Minggu malam.
"Gangguan itu terjadi dua hari yakni Sabtu (20/8) dan Minggu siang, dengan jumlah gangguan mencapai enam kali di lokasi yang sama," katanya.
Dia menjelaskan, gangguan sesaat dari layang-layang yang berasal dari peserta lomba layangan yang diselenggarakan oleh Banjar Biaung itu membuat kerusakan pada sistem jaringan tersebut.
Dampak kerusakan itu membuat umur peralatan sistem kelistrikan 150 KV di Pulau Dewata mengalami penurunan secara drastis sehingga dalam beberapa pekan ke depan sangat labil.
"Jika terjadi gangguan yang serupa, kami perkirakan akan terjadi pemadaman sebagian bahkan sampai seluruh Bali. Sebab jaringan listrik itu terkoneksi,"
Dengan sistem yang terkoneksi itu, tambah dia, berimbas terhadap pembangkit listrik di Pesanggaran Denpasar, bahkan sampai yang berada di Gilimanuk, Kabupaten Jembrana.
Yohanes mengatakan, gangguan itu awalnya terjadi Sabtu (20/8) siang sekitar pukul 14.54 Wita pada transmisi line 1 Pesanggaran-Sanur, kemudian terjadi kembali di hari yang sama pukul 16.22 transmisi Line 2 Sanur-Gianyar.
Sehingga, tambah dia, pihaknya melakukan pemadaman sementara di beberapa kawasan sekitar lokasi gangguan, yakni Padang Galak, Banjar Biaung, Jalan Soka, Jalan Supratman Timur, Jalan Merak dan Banjar Tangtu Kesiman dengan lama pemadaman 1,5 jam.
Setelah dua gangguan itu, pada Minggu siang sampai sore terjadi gangguan pada dua transmisi tersebut di lokasi yang sama sampai empat kali berturut-turut. Gangguan tersebut terjadi dari rentang waktu dari 13.45 sampai 17.05 Wita.
Akibatnya untuk mengantisipasi terjadi kerusakan yang parah maka dilakukan juga pemadaman sementara di beberapa wilayah yang sama dengan waktu selama tiga jam.
"Kami sebenarnya tidak anti dengan tradisi masyarakat melakukan perlombaan layang-layang, namun diimbau supaya tidak terjadi hal yang fatal sampai listrik Bali dipadamkan, maka diminta kepada warga untuk tidak menaikkan layangan di sekitar lokasi jaringan listrik," ujarnya.(**)