Singaraja, Bali (Antaranews Bali) - Sebanyak 33 mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) dan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di luar negeri.
"Rektor, Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd, melepas mahasiswa dari sembilan program studi di Undiksha itu untuk mengikuti PPL dan PKL di tiga negara ASEAN pada Januari-Februari 2019," kata Ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LPPPM) Undiksha, Prof. Dr. A.A.I.N. Marhaeni, M.A, di Singaraja, Buleleng, Bali, Rabu.
Ia mengatakan, dari 33 mahasiswa itu sebanyak dua orang sudah berangkat pada 5 Januari lalu ke Thailand. Mahasiswa yang diberangkatkan ke luar negeri itu berasal dari enam fakultas pada sembilan program studi.
"Sejak program internasionalisasi Undiksha berjalan pada 2016, jumlah peserta terus meningkat. Begitu juga dari fakultas dan program studi yang ikut dalam program itu pun bertambah," katanya.
Menurut dia, program tersebut bekerja sama dengan delapan perguruan tinggi yang tersebar di Thailand, Vietnam dan Filipina. Mahasiswa akan mengikuti program tersebut selama satu bulan.
Terkait pembiayaan, universitas yang telah memiliki Fakultas Kedokteran ini juga memberikan subsidi untuk meringankan beban mahasiswa.
"Untuk mengikuti program ini, mahasiswa diseleksi ketat. Mulai dari kemampuan berbahasa Inggris, kemampuan sesuai bidang keilmuannya dan sikap. Proses seleksinya cukup panjang, karena mahasiswa harus benar-benar siap dan mampu bersikap yang membawa nama baik universitas dan bangsa," katanya.
Selain periode ini, seleksi juga dilaksanakan untuk pemberangkatan periode Juli-Agustus. Tahapannya pun tak ada yang berbeda. Untuk selanjutnya, Undiksha menargetkan minimal ada 60 mahasiswa yang mengikuti kegiatan itu untuk tahun ini.
"Kami optimistis bisa tercapai target itu, karena pada Juli dan Agustus sudah ada beberapa program studi yang siap melaksanakan PKL dan PPL," ucap Marhaeni.
Program ini, tak hanya untuk memenuhi tuntutan akademik, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan. "Dengan ini, wawasan mahasiswa tidak terbatas. Apalagi era sekarang merupakan abad 21. Harus juga bisa bersaing dengan dunia luar," katanya.
Selain mengirim ke luar negeri, Undiksha juga menerima 19 orang mahasiswa sejumlah perguruan tinggi dari negara ASEAN. Dua orang sudah tiba di Undiksha, sedangkan sisanya segera menyusul.
Baca juga: Undiksha duduki peringkat ke-36 versi Kemenristekdikti
Baca juga: FK Undiksha dukung sektor pariwisata
Baca juga: Dubes India kunjungi Undiksha
Baca juga: Putri Koster harapkan ANTARA terdepan edukasi masyarakat (video)
Rektor, Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd,mengatakan program ini juga untuk mendukung internasionalisasi universitas yang dicanangkan pada 2019.
Ia mengharapkan mahasiswa yang ikut juga turut memperkenalkan berbagai hal tentang universitas, termasuk menularkan falsafah Tri Hita Karana yang menjadi landasan visi Undiksha. "Ketika kembali lagi ke kampus, mereka juga harus membagi pengalaman kepada mahasiswa lain," ungkapnya.
Meski capaian peserta sudah menunjukkan trend positif, program ini tak hanya berhenti menyasar perguruan tinggi di tiga negara tersebut. Namun ditargetkan bisa meluas ke sejumlah negara di Asia, seperti China dan Taiwan. Tak hanya itu, juga sampai ke Australia.
"Untuk mewujudkan internasionalisasi itu perlu peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan tentu kerja sama perlu diperluas. Untuk peningkatan penguasaan bahasa asing, kami juga sudah memiliki program," kata mantan Wakil Rektor II Undiksha ini.
Salah satu peserta dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni, Antonius Gita Adetian, mengaku sangat mengapresiasi program ini, karena ia dan kawan-kawannya dapat mengetahui pola pendidikan yang diterapkan universitas lain di negara lain.
"Kami sangat mendukung program ini, karena membuka wawasan kita tentang pendidikan dan tentang bangsa lain," katanya.