Nusa Dua (Antaranews Bali) - Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim sama-sama memberikan apresiasi dan pujian atas penyelenggaraan pertemuan tahunan di Bali yang berlangsung lancar dan berjalan aman.
Hal tersebut diungkapkan Kim dan Lagarde dalam jumpa pers penutupan Pertemuan Tahunan IMF-WB yang ikut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Nusa Dua, Bali, Minggu.
Lagarde mengatakan Bali telah bekerja keras untuk menyiapkan pertemuan ini sejak tiga tahun lalu dan mengibaratkan penyelenggaraan perhelatan akbar ini seperti acara pernikahan karena keramahan masyarakat Indonesia tidak akan hilang ingatan.
"Persiapannya lama, acara berlangsung lancar, lalu tiba-tiba semuanya selesai, dan Anda ingin melakukannya sekali lagi, meskipun saat ini tentu kita sedikit lelah," kata Lagarde berseloroh.
Ia juga mengatakan kesuksesan ini bisa memberikan cerita baik bagi Indonesia, yang saat ini sedang berjuang untuk memulihkan kembali daerah terdampak bencana alam, dan kondisi global menghadapi ancaman proteksionisme.
"Memori ini akan terus teringat, saya ingin mengucapkan terimakasih dari lubuk terdalam," kata Lagarde sembari mengucapkan "IMF adalah teman Indonesia" dalam Bahasa Indonesia.
Kim juga memberikan apresiasi yang sama seperti Lagarde sambil kembali mengucapkan rasa belasungkawa atas bencana alam gempa bumi, tsunami dan longsor yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Palu, Sukawesi Tenggara.
Ia menegaskan Bank Dunia telah memberikan dukungan berupa bantuan guna mendorong proses rehabilitasi maupun percepatan rekonstruksi di daerah bencana agar kegiatan ekonomi dapat kembali pulih dan berlangsung seperti sedia kala.
Terkait pertemuan tahunan ini, Kim mengingatkan pentingnya upaya untuk memperkuat solidaritas dan komitmen yang terus disuarakan selama penyelenggaraan perhelatan akbar ini agar tingkat kesejahteraan dapat membaik.
"Indonesia memberikan kepada kita, visi yang penuh inspirasi untuk memperbarui upaya yang sejalan dengan semangat multilateralisme," kata Kim yang menutup pernyataannya dengan ucapan "terima kasih" sebanyak tiga kali.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah bekerja keras untuk menyukseskan acara karena tidak ada satupun keluhan yang diberikan para delegasi yang mengikuti keseluruhan perhelatan sejak 8 Oktober 2018.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada delegasi IMF maupun Bank Dunia atas dukungan yang diberikan ketika Indonesia mengalami bencana alam karena dapat menjadi penyemangat untuk kembali membangun kehidupan di kawasan terdampak.
Sri Mulyani kemudian mengingatkan hal penting yang menjadi salah satu dari memori penyelenggaraan acara ini yaitu pidato Joko Widodo mengenai pentingnya dunia untuk bersatu dalam menghadapi musuh bersama yang mengacu dari seri televisi "Game of Thrones".
Ia mengharapkan cinta, kehangatan maupun keramahan yang menjadi bagian dari pertemuan tahunan di Bali dapat menjadi inspirasi bagi negara-negara maju untuk saling berkerja sama dan mengedepankan prinsip-prinsip multilateralisme.
"Musim dingin akan tiba di AS, China, Jepang dan Eropa. Kami ingin cinta, kehangatan maupun semangat kolaborasi dari Bali bisa menjadi penghangat dan pelindung dari musim dingin. Mohon semangat dari Bali ini dipelihara agar dapat bertahan dari ancaman musim dingin," kata Sri Mulyani. (WDY)