Badung (Antaranews Bali) - Pemrakarsa patung Garuda Wisnu Kencana, Nyoman Nuarta, mengapresiasi dan mengaku terharu melihat kinerja tim pembangunan Patung GWK yang hingga saat ini telah berhasil menyelesaikan pemasangan seluruh modul patung.
"Melihat tim kami yang kompak, solid, mau kerja tahan panas, setiap hari bergelantungan di ketinggian seperti 'Spiderman', saya rasa jasa mereka luar biasa. Mereka itu pahlawan budaya yang bekerja tanpa pamrih yang penting Patung GWK dapat terselesaikan dengan baik," ujarnya di kawasan Ungasan, Badung, Bali, Rabu malam.
Saat ini, katanya, mencari tim seperti itu merupakan hal yang langka. Ia mengaku sangat terkesan dan terharu oleh anggota timnya yang terus bahu membahu, solid, piawai sekaligus bernyali.
"Semuanya sudah saya anggap keluarga, mereka selama ini rela bolak-balik Bali-Bandung setiap tiga bulan saat mereka dapat cuti. Mudah-mudahan, saya juga bisa menjamin kehidupan mereka dengan baik meskipun pekerjaan seni adala pekerjaan yang tidak setiap hari ada yang dikerjakan," katanya.
Selain bangga dengan kinerja pekerja dalam timnya, Nyoman Nuarta juga mengaku sangat membanggakan proses pembangunan Patung GWK yang hingga saat ini "zero accident"
"Keselamatan dan 'safety' adalah hal yang paling utama. Pekerjaan ini sudah berjalan empat tahun dengan 'zero accident', itu membanggakan sekali. Saya harap nantinya dalam pekerjaan lain juga harus bisa seperti itu," ujarnya.
Saat ini, pemasangan 754 unit modul yang merupakan seluruh bagian dari Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) telah selesai dan hanya tinggal menyisakan pekerjaan pengelasan untuk menyatukan beberapa bagian modul.
"Semua modul telah terpasang, progres pembangunan GWK telah mencapai sekitar 99 persen. Proses penyambungan saya targetkan akan selesai pada bulan Oktober sebelum pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018," kata Nyoman Nuarta.
Nyoman Nuarta menambahkan, Patung GWK menggabungkan seni, teknologi dan sains yang juga didesain untuk tahan angin dan tahan terhadap gempa.
"Patung didesain sangat kokoh karena disini banyak gempa. Semua sudah dihitung dan diuji, sebelumnya pernah diuji di Melbourne serta Toronto dan kuat hingga 100 tahun. Memang harus terus dirawat untuk semakin memperpanjang usia patung. Kalau sudah lebih dari 100 tahun gantian generasi muda yang merawatnya. Dan pada 25 hingga 50 tahun mendatang, warna Patung GWK secara alami akan berubah semakin 'tosca'," katanya.
Kado HUT Kemerdekaan
Secara terpisah, Motivator kebudayaan Johan Yan menilai Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang dapat diselesaikan oleh PT Tatamulia Nusantara Indah dengan waktu lebih cepat tiga bulan dari target itu merupakan kado istimewa untuk menyambut HUT Ke-73 Kemerdekaan Indonesia.
"Patung GWK adalah bukti supremasi anak bangsa Indonesia dalam bidang budaya dan seni rupa. Wisnu adalah inspirasi pemeliharaan alam dan harmoni, sedangkan Garuda adalah simbol pengorbanan dan kejayaan," katanya ketika dihubungi Antara dari Denpasar.
Direktur utama perusahaan motivasi PT Total Quality itu menjelaskan mega proyek Patung GWK itu sejak dikerjakan pada Hari Pahlawan 2014 hingga Februari 2018 hanya tergarap 21,45 persen, karena itu perusahaannya datang untuk terlibat memberikan motivasi kepada karyawan PT Tata.
"Ternyata, motivasi untuk para karyawan itu mampu memompa semangat kerja mereka hingga melesat dan tanggal 31 Juli sudah tergarap 95 persen dengan semua 'tower crane' sudah harus lepas pada 2 Agustusnya. Artinya, pekerjaan lebih cepat dari target pada Novemver 2018," katanya.
Motivator yang mendapat penghargaan sebagai motivator GWK dari PT Tatamulia pada 6 Juli 2018 itu mengaku bangga dapat memberikan sumbangsih bagi peningkatan produktivitas pembangunan GWK merupakan patung tertinggi ke-3 di dunia dan besarnya sembilan kali Patung Liberty di AS itu.
"Itu sebuah mega projek yang membanggakan Indonesia. Makna dan simbol GWK sangat relevan dengan kebutuhan dan kondisi bangsa saat ini," kata pemilik Museum Cagar Budaya 'Mahanandi' Surabaya itu.
Sementara itu, Manajer Proyek PT Tatamulia, I Gede Dewa Ananta Wijaya, mengaku tim PT Tatamulia merasa mendapatkan momentum baru dalam menyelesaikan Patung GWK setelah mendapat "spirit" dan bimbingan dari motivator Johan Yan.
"Sejak diberi spirit, kami merasa mendapatkan momentum baru untuk membangun patung dengan sebaik-baiknya hingga mengalami progress yang cukup signifikan. Kami berharap beliau terus membimbing Tatamulia dan Tata GWK," katanya.
Senada dengan itu, Direktur Operasional PT Tatamulia Nusantara Indah, Mustapha Kemal, mengatakan Patung GWK akan jadi ikon baru Indonesia dan akan menjadi tujuan wisata dalam rangkaian "Annual Meeting" IMF dan Bank Dunia pada Oktober mendatang.
"Banyak perubahan dalam pengerjaan mega proyek ini setelah Pak Johan Yan sebagai trainer membawa pengaruh dalam kinerja perusahaan kami, terutama sharing beliau tentang bagaimana mencapai sukses yang hanya dapat dilakukan dengan kecepatan dan berjamaah atau bersama-sama," katanya.
Dampaknya juga terasa dan sangat luar biasa, karena proyek yang ditargetkan selesai pada November 2018 akhirnya bisa lebih maju dalam penyelesaiannya pada akhir Juli 2018, sehingga ikon baru itu akan dapat dipamerkan kepada peserta Pertemuan IMF dan Bank Dunia di Nusa Dua, Bali. (ed)
Video oleh Agus Sholeh/Ajitama (PT Total Quality Surabaya)