Nusa Dua (Antaranews Bali) - Presiden Joko Widodo menyempatkan menyeruput kopi Indonesia di sela-sela padatnya agenda kegiatan pertemuan tahunan IMF-WB di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), bahkan sorenya sempat melepas dan menyaksikan karnaval budaya khas Bali di kawasan ITDC Nusa Dua, Bali.
Presiden Joko Widodo menyempatkan diri untuk rehat sejenak di sebuah kedai kopi setelah melepas PM Vietnam Nguyn Xuân Phúc yang meninggalan BNDCC, Bali, Jumat siang.
Presiden Joko Widodo berkeliling area BNDCC dan kemudian singgah di Taman Jepun yang terletak di antara BNDCC 1 dan BNDCC 2.
Di taman yang disulap menjadi area kuliner selama acara pertemuan IMF-WB itu, Presiden terlihat berbincang santai dengan beberapa menterinya sambil menyeruput kopi Indonesia yang berasal dari salah satu kios.
Selain menyajikan kopi asli Indonesia, kios kopi tersebut juga menyediakan sajian kopi gratis untuk menggalang dana bagi korban bencana di Palu, Donggala, dan sekitarnya.
Artinya, dengan menikmati sajian kopi gratis tersebut, secara tidak langsung turut membantu pengumpulan donasi bagi korban gempa di Sulawesi Tengah.
Setelah rehat sejenak, Presiden kemudian kembali ke ruangan pertemuan untuk menghadiri agenda selanjutnya.
Saat menuju ruang pertemuan, Presiden melayani permintaan swafoto dari masyarakat yang hadir di BNDCC.
Karnaval Budaya Bali
Pada sore harinya, Presiden Jokowi juga melepas dan menyaksikan karnaval budaya khas Bali di kawasan ITDC Nusa Dua, Bali, setelah melaksanakan sejumlah agenda di sela-sela pertemuan tahunan IMF-WB 2018.
Didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Presiden menyaksikan karnaval yang dipersembahkan oleh Pemerintah Provinsi Bali. Para Menteri Kabinet Kerja juga tampak hadir menyaksikan pawai budaya itu.
Saat melepas secara resmi acara pawai yang diikuti ratusan seniman muda dan anak-anak dari Bali itu, Presiden didampingi oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Gubernur Bali, Wayan Koster. "Dengan mengucap Bismillahirohmanirohim, parade kebudayaan dari lahir hingga kematian pada sore hari ini saya nyatakan dibuka," kata Presiden saat membuka acara itu.
Pembukaan dilanjutkan dengan membunyikan "okokan" oleh Presiden didampingi Menpar dan Gubernur Bali. Bunyi okokan pun menggema disambut dengan tabuh ketuk bumi dari para seniman.
Dalam laporannya kepada Presiden Jokowi, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, karnaval Bali menampilkan keragaman, kemegahan, dan keagungan budaya Bali yang dikemas dalam seni pertunjukan kolosal yang informatif, atraktif, dan dinamis. Karnaval mengambil tema "Delight and Economic of Bali" yang menggambarkan ritual siklus hidup masyarakat Hindu di Bali dimulai dari kelahiran hingga kematian.
Hal itu, kata dia, sekaligus menggambarkan betapa budaya Bali sangat agung, selain memiliki alam yang sangat indah, masyarakat yang ramah dengan adat istiadat, agama, tradisi seni dan budaya yang adiluhung. Koster menyebut Bali sebagai "The island of god, the last paradise and the island of love."
Acara tersebut digelar sebagai rangkaian acara pertemuan tahunan IMF-WB menghadirkan para pejabat dan sejumlah delegasi.
Presiden tampak beberapa kali tersenyum dan bertepuk tangan lalu mengangguk-angguk terlebih ketika menyaksikan seniman cilik unjuk kebolehan dalam pawai yang melibatkan ratusan seniman yang berparade dalam beberapa bagian mulai dari kelahiran, ritual potong gigi, ritual perkawinan, hingga ritual perkawinan. Semuanya dipertunjukan dalam kemasan yang apik dilengkapi dengan musik, tarian, dan pertunjukan yang atraktif. (ed)
Jokowi "ngopi" dan saksikan pawai Budaya Bali disela Pertemuan IMF-WB
Jumat, 12 Oktober 2018 18:57 WIB