Karya seorang anak, kejutan-kejutan kecil yang diberikan pasangan, atau hasil kinerja yang telah dilakukan seorang karyawan seringkali harus terhenti, karena cara seseorang dalam memberikan kritik tidak tepat, atau bahkan yang terlontar justru hinaan atau celaan.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan seseorang dalam memberikan kritik yakni dengan menyertakan pujian diawal, dengan bahasa yang sopan dan tentunya akan lebih baik jika disertai dengan solusi.
Apresiasi adalah bentuk ungkapan seseorang kepada orang lain karena suatu hal baik yang telah dilakukan oleh orang tersebut. Seperti halnya orang dewasa, anak-anak juga butuh diapresiasi sehingga mereka termotivasi untuk terus melakukan hal baik.
Berikanlah apresiasi sekecil apapun agar seseorang dapat mengetahui bahwa potensinya dihargai, dan bahkan dapat memberikan penguatan positif agar perilaku yang baik terus dilakukan. Apresiasi dapat diberikan berupa kata-kata atau sekadar pemberian barang atau materi sederhana yang sedang dibutuhkan.
Ketika suatu pekerjaan, karya, atau hasil tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Memberikan kritik juga sangat dibutuhkan, namun apakah cara menyampaikannya sudah tepat? Lalu bagaimana cara menyampaikan kritik dengan baik?.
1. Sampaikanlah pujian terlebih dahulu sebelum mengkritik.
Jangan sampaikan kritik dengan nada celaan atau hinaan, sampaikan sisi positif terhadap karya atau sikap seseorang terlebih dahulu sebelum kita menyampaikan kritik. Hal ini penting dilakukan agar seseorang tidak berhenti atau trauma dalam memperbaiki diri.
2. Kritikan harus disertai dengan saran/solusi.
Mengkritik orang lain juga bukan hanya asal mengkritik, melainkan harus didasari dengan saran atau solusi yang logis. Seberapa lama pun Anda mengkritik, tapi kalau tidak dilengkapi dengan saran yang baik, maka orang yang dikritik pun tidak akan pernah bisa berubah menjadi lebih baik, dia hanya akan mendapatkan luapan amarah Anda saja, dia tidak mendapatkan saran dan solusi dari Anda.
3. Sampaikan kritikan secara pribadi.
Menyampaikan kritik di muka umum atau di depan orang banyak bukanlah tindakan yang bijaksana. Menyampaikan kritik agar seseorang malu justru membuat orang lain menilai pemberi kritik memiliki masalah pribadi atau memiliki karakter emosional. Untuk kasus semacam ini alangkah baiknya, tunggu sampai tidak ada orang, selain Anda dan dia, kemudian sampaikan secara pribadi, maka dia pun akan mau menerima kritik dan saran yang Anda sampaikan.
4. Kritiklah perbuatanya, bukan orangnya.
Banyak orang kadang salah dalam mengkritik, salahnya dimana? Kadang dalam mengkritik, yang selalu disalahkan adalah orangnya. Disini cobalah kita pahami bersama, bahwa kesalahan sebenarnya bukan perkara orangnya, tapi perkara perbuatanya. Maka yang harus di kritik adalah perbuatanya bukan orangnya.
Ingatlah bahwa yang namanya manusia itu bisa berubah, yang dulunya banyak salah, besok bisa lebih baik lagi. Jadi, coba tegur dengan baik. Memberikan apresiasi yang tepat dan menyampaikan kritikan dengan cara yang baik memang terlihat sepele , tetapi sedikit pujian serta kritik yang tepat merupakan penyemangat bagi seseorang yang sudah berupaya dalam berkarya. Menunjukkan apresiasi yang tepat juga mendukung potensi orang itu menjadi lebih meningkat. (*)
-----------
*) Penulis adalah Psikolog Klinis dan Hipnoterapis di Poli Psikiatri RSUD Wangaya Kota Denpasar, konsultan psikologi masalah anak dan remaja, dan penulis masalah psikologi klinis yang tinggal di Jalan Gunung Ringin III/6 (perumnas), Denpasar, Bali (081 999 481 222).
*)* Simak Juga :
Baca juga: Menunjukkan apresiasi yang tepat
Baca juga: Menjadi Penyembuh Bagi Diri Sendiri (Self Healing)
Baca juga: Mengatasi Kecemasan Pasca Gempa
Baca juga: Jika Kakak-Adik Suka Berantem
Baca juga: Kiat beradaptasi di lingkungan kerja baru
Baca juga: Aerophobia (takut naik pesawat)
Baca juga: Psikolog-Dosen Komunikasi Bali motivasi peserta SMN Kaltim