Denpasar (Antaranews Bali) - Investor PT Pembangunan Bali Mandiri (Pembari) dan Power Construction Corporation of China (PowerChina) melakukan penandatanganan kerja sama untuk membangun Bandara di Bali Utara tepatnya di kawasan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali.
"Kami sangat serius menggandeng mitra lokal maupun mitra asing untuk mewujudkan niat masyarakat Bali Utara mempunyai bandara baru dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat Bali Utara yang saat ini tertinggal jauh oleh saudara-saudara mereka di Bali Selatan," kata Chairman PT Pembari, K Suardhana dalam keterangan pers yang diterima Antara di Denpasar, Kamis.
Penandatanganan kerja sama itu berbarengan dengan kunjungan kenegaraan Perdana Menteri China, Li Keqiang di Indonesia pada Senin (7/5).
Dalam kunjungan kenegaraanga PM Li Keqiang menginstruksikan kepada perusahaan-perusahaan China untuk lebih banyak lagi berinvestasi di Indonesia, baik itu di bidang infrastruktur maupun dibidang usaha lainnya dengan catatan lebih banyak menggunakan tenaga kerja lokal Indonesia.
Bersamaan dengan kunjungan Perdana Menteri China, Li Keqiang beberapa perusahaan China juga melakukan kunjungan Bisnis ke Indonesia pada Selasa (8/5) di Jakarta. Salah satu delegasi China menjalin kesepakatan kerja sama dengan PT Pembari untuk bekerja sama membangun bandara baru di kawasan Bali Utara tepatnya di daratan Desa Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali.
Penandatanganan kerja sama dihadiri langsung oleh Pimpinan Refresentatif Power China Sinohydro corporation di Indonesia, Sun Xiaopeng dan Chairman PT Pembari, K Suardhana di Jakarta.
K Suardhana mengatakan bahwa walaupun PT Pembari sebagai investor utama pembangunan Bandara di Bali Utara telah menggandeng perusahaan dari China, namun tetap menggunakan tenaga kerja lokal.
"Dalam perjanjian kerja sama itu sudah tertuang kesepakatan dalam pembangunannya nanti tetap lebih banyak menggunakan tenaga kerja lokal atau Indonesia, hanya tenaga kerja khusus dibidanya yang menggunakan tenaga kerja asal China," ujarnya.
Bersamaan dengan penandatanganan kerja sama itu rencana pembangunan Bandara Bali Utara melalui PT Pembari juga telah mendapat surat dukungan Bank dari China.
Dengan demikian konsorsium kerja sama pembangunan Bandara Bali Utara (Batara) akan lebih kuat secara Financial dan lebih professional dalam kemampuan pembangunannya.
Hal itu merupakan tindak lanjut atau respons positif atas saran atau anjuran Menko Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan agar Konsorsium PT Pembari memperkuat aspek pendanaan dan aspek teknis pelaksanaan pembangunannya.
Perlu diketahui bahwa sebelumnya PT Pembari juga telah menjalin kerja sama dengan BUMD BALI ( PT. PERUSDA BALI) dan BUMN PT. WIKA.tbk dan ADHI KARYA tbk.
Pimpinan Refresentatif Power China Sinohydro corporation, Mr Sun Xiaopeng menyambut baik ajakan kerja sama antara Power China dan Pembari agar dalam pelaksanaan proyek Bandara Bali Utara lebih banyak menggunakan tenaga kerja lokal.
Power China - Sinohydro merupakan perusahan milik negara Tirai Bambu yang telah lama beroperasi di Indonesia dan bahkan telah mengerjakan beberapa mega proyek seperti Bendungan Jati Gede, Power Plant di Bengkulu dan beberapa proyek besar lainnya.
Power China-Sinohydro juga berpengalaman membangun bandara di China dan di beberapa negara besar lainnya serta termasuk perusahaan multinasional urutan ke 190 dalam daftar FORTUNE 500. (WDY)