Denpasar (Antaranews Bali) - Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar berpandangan masyarakat Bali telah menunjukkan arti kebhinekaan atau keragaman yang sesungguhnya dan menjadi kebanggaan hingga tingkat internasional.
"Paham kebangsaan, cita-cita Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, Pancasila, UUD 1945 bukan saja menjadi slogan di sini (Bali-red), tetapi spiritualitas keagamaan masyarakat Bali telah menunjukkan nilai ke-Bhinnekaan yang luar biasa damai, tentram, dan nyaman," kata Muhaimin (Cak Imin) di sela-sela meresmikan Posko Cinta di Desa Sidakarya, Kota Denpasar, Senin.
Oleh karena Bali selama ini dapat menjaga arti kebhinekaan yang sesungguhnya, maka, menurutnya, semua pihak dapat menjadi tenang dan menikmati keindahan alam Pulau Dewata itu.
"Dalam ke-Indonesiaan masyarakat Bali ini juga terkuak kedahsyatan dan kehebatan bangsa. Makanya, tidak ada satupun warga negara Indonesia yang tidak bangga dengan Bali. Bali mampu menunjukkan ke-Indonesiaan di tingkat dunia," ujarnya.
Meskipun demikian, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ini juga tidak memungkiri terkadang kesuksesan Bali dalam menjaga keragamannya dapat membuat pihak lain ingin memecah belah.
"Harus terus kita jaga keutuhannya. Oleh karenanya, PKB kalau berpolitik pun slogannya berpolitik dengan riang gembira. Supaya persaingan, kompetisi, suhu panas politik tidak menjadikan kita retak dalam kekeluargaan dan persahabatan," ucapnya.
Dia menambahkan, Indonesia bersama Nahdlatul Ulama (NU) dan PKB itu sama dengan Bali yang memang sangat terbuka, egaliter, dan pluralis. "Keagamaan bisa menjadi penyatu dan bukan pembelah kebangsaan kita," ujarnya.
Di sisi lain, dengan diresmikannya Posko Cinta (Cak Imin untuk Indonesia) itu, Cak Imin mengajak para kader dan pengurus PKB, serta masyarakat Bali untuk menjadi "laskar-laskar cinta" dan menyebarkan virus-virus cinta ke seluruh pelosok negeri. "Mari tanamkan rasa cinta, jadikan perekat kemanusiaan, kekeluargaan dan kebersamaan," ujarnya.
Menurutnya, cinta akan menjadi salah satu solusi terhadap panasnya suhu politik, panasnya persaingan dan panasnya suhu ekonomi global. "Dengan cinta, solidaritas terbangun, dengan cinta, kebersamaan mengatasi hal yang sulit bisa terbangun," ujarnya dalam acara yang dihadiri oleh para kader PKB maupun relawan itu. (lhs)