Denpasar (Antaranews Bali) - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar (Cak Imin) meresmikan Posko Cinta (Cak Imin untuk Indonesia) di Desa Sidakarya, Kota Denpasar, Bali, yang dibuat para relawan untuk turut menyukseskan langkahnya pada Pilpres 2019.
"Kenapa Posko Cinta?, karena dengan cinta, PKB akan tawarkan untuk menyelesaikan masalah bangsa. Dengan cinta semuanya bisa diatasi," kata Muhaimin saat peresmian Posko Cinta itu, di Denpasar, Senin.
Cak Imin mengajak para kader dan pengurus PKB, serta masyarakat Bali untuk menjadi "laskar-laskar cinta" dan menyebarkan virus-virus cinta ke seluruh pelosok negeri. "Mari tanamkan rasa cinta, jadikan perekat kemanusiaan, kekeluargaan dan kebersamaan," ucapnya yang juga Wakil Ketua MPR itu.
Menurutnya, cinta akan menjadi salah satu solusi terhadap panasnya suhu politik, panasnya persaingan dan panasnya suhu ekonomi global. "Dengan cinta, solidaritas terbangun, dengan cinta, kebersamaan mengatasi hal yang sulit bisa terbangun," ujarnya.
Terkait dengan tekadnya maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Presiden Joko Widodo atau yang dikenal paket JOIN (Jokowi-Cak Imin) pada Pemilu Presiden 2019, menurutnya, adalah untuk Indonesia yang maju dan sejahtera.
"Bukan untuk jabatan, bukan untuk perebutan kekuasaan, bukan untuk persaingan, tetapi semua untuk Indonesia yang lebih baik," katanya.
Dengan mendampingi Presiden Jokowi, dia meyakini akan bisa menyatukan, mengokohkan, dan merekatkan infrastruktur batiniah rakyat Indonesia karena khususnya PKB dan NU sudah berpengalaman untuk hal tersebut.
"Kita kelola demokrasi menjadi demokrasi yang beradab adil dan makmur dan semua pihak jangan over-akting supaya demokrasi kita sehat," kata Cak Imin.
Cak Imin pun mengaku telah melakukan sejumlah pertemuan dengan pentolan DPP sejumlah partai besar di Tanah Air untuk memuluskan jalan sebagai wakil presiden.
Dia optimistis jika mendampingi Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2019, maka akan berhasil memenangi suksesi kepemimpinan di Tanah Air, apalagi sudah berbekal sekitar 11 juta suara PKB dan merupakan mandat dari para ulama. (lhs)