Jakarta (Antara Bali) - Generasi muda Indonesia saat ini menghadapi
tantangan berbagai macam paham termasuk di antaranya radikalisme
sehingga harus memiliki kekuatan untuk menangkal pemahaman negatif
tersebut, demikian menurut Ketua Badan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI
Ahmad Basarah.
Ia mengatakan, dikutip dari keterangan pers yang
diterima di Jakarta, Senin, bahwa generasi muda menempati posisi yang
strategis dalam pembangunan dan masa depan bangsa sehingga harus
memiliki ketahanan dalam menghadapi berbagai macam pengaruh buruk.
"Bangsa Indonesia saat ini menghadapi dua gelombang persaingan
ideologi dunia atau transnasional yaitu fundamentalisme pasar dan
fundamentalisme agama," katanya saat menutup kegiatan sosialisasi empat
pilar yang diikuti oleh anggota Resimen Mahasiswa di Lampung, Minggu
(8/10) malam.
Basarah mengatakan di satu sisi ada generasi muda yang menjadi
korban gaya hidup konsumtif dan hedonis yang ditawarkan kaum
fundamentalis pasar, sementara di sisi lain kaum fundamentalis agama
berhasil merekrut anak-anak muda Indonesia dan menjadi radikal.
"Untuk itulah MPR mensosialisasikan nilai-nilai empat pilar MPR RI
ke seluruh penjuru Indonesia termausk kalangan pemuda dan pelajar agar
mereka memiliki daya tahan ideologis menghadapi infiltrasi
ideologi-ideologi asing," katanya.
Ia juga mengingatkan generasi muda agar berhati-hati dan waspada terhadap praktik memecah belah persatuan. Basarah menambahkan,"salah satu ancaman terbesar terhadap generasi
muda Indonesia adalah bentuk-bentuk gerakan radikalisme agama yang masuk
ke lingkungan kampus dengan menawarkan paham-paham yang tidak sesuai
dengan jiwa dan kepribadian bangsa."
Ahmad Basarah mengatakan seluruh elemen masyarakat perlu
meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya penyebaran ideologi dan
paham-paham yang tak sesuai tersebut. (WDY)
MPR : Generasi Muda Harus Waspadai Radikalisme
Senin, 9 Oktober 2017 12:24 WIB