Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, terus menggandeng desa adat di daerah itu untuk mengembangkan pariwisata berbasis adat, seni, dan budaya, sekaligus melestarikan budaya setempat.
"Kami terus bersinergi dengan desa adat se-Badung agar desa adat menjadi garda terdepan dalam mengembangkan wisata berbudaya yang didukung pemerintah," kata Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa di Mangupura, Rabu.
Ia mencontohkan Festival Kuta Seasandland yang telah dibuka pada Selasa (15/8) malam merupakan sinergitas antara Pemkab Badung dengan Desa Adat Kuta dan LPM setempat dalam mengagendakan wisata tahunan itu.
Menurut dia, kemajuan pariwisata di Kuta tidak terlepas dari dukungan masyarakat Desa Adat Kuta, LPM setempat. "Kami mengharapkan kegiatan ini dapat terus ditingkatkan secara kualitas dan kuantitasnya untuk jenis acaranya," ujar Suiasa.
Selain memiliki objek wisata yang cukup banyak, Badung juga perlu melestarikan seni dan budaya daerahnya, karena menjadi nafas kemajuan pariwisata di Pulau Dewata.
"Untuk itu kami mengharapkan adat, seni, dan budaya perlu diperkokoh sebagai roh berperikehidupan masyarakat Bali yang sampai saat ini menjadi daya tarik wisatawan," ujarnya.
Oleh karenanya, peran desa adat sangat penting dalam memunculkan potensi seni dan budayanya yang terus diwariskan dari generasi ke generasi sehingga dapat terus lestari.
"Apabila ini terus digalakkan, maka secara tidak langsung desa adat berperan aktif dalam mencetak generasi muda yang mencintai seni dan budaya daerahnya," katanya.
Dengan pengembangan pariwisata berlandasan budaya, kata Suiasa, maka kemajuan pariwisata untuk masyarakat Badung, atau pariwisata untuk Bali, bukan Bali untuk pariwisata.
"Dengan pariwisata juga dapat memperkuat landasan dari tradisi desa adat itu sendiri, sehingga akan menjadi daya tari bagi wisatawan," ujarnya. (WDY)