Jakarta (Antara Bali) - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi
menegaskan bahwa ASEAN harus bisa menghadapi berbagai tantangan pada
masa kini maupun tantangan baru mendatang agar dapat terus menjadi
organisasi regional yang berhasil.
Hal itu disampaikan Menlu Retno Marsudi dalam sesi pleno Pertemuan
Menteri Luar Negeri ASEAN di Manila, Filipina pada Sabtu (5/8), seperti
disampaikan dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Menurut Retno, salah satu tantangan masa kini yang harus dihadapi
oleh ASEAN adalah rivalitas geopolitik, seperti di Laut China Selatan.
Terkait hal itu, Menlu Retno menekankan bahwa ASEAN harus terus
dapat mengelola situasi dengan menghormati prinsip-prinsip dasar dan
hukum internasional serta menjaga hubungan baik dengan semua pihak.
Selain itu, kata dia, ASEAN juga harus dapat mengatasi berbagai
tantangan yang datang dari ancaman kejahatan transnasional dan
terorisme. Untuk itu, Menlu RI menekankan pentingnya untuk ASEAN
meningkatkan kerja sama, baik di tingkat regional maupun sub-regional.
Menlu RI juga menegaskan bahwa mengurangi jurang pembangunan antara
penduduk miskin dan kaya masih merupakan tantangan bagi ASEAN.
Dalam menangani jurang pembangunan tersebut, menurut dia, ASEAN
perlu terus mendorong pembangunan yang inklusif, termasuk dengan
memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan memberikan
perlindungan bagi pekerja migran.
"Kunci dari keberhasilan ASEAN ke depan akan ditentukan dari
kemampuannya untuk memastikan rakyat ASEAN merasakan hasil dari
pembangunan yang dicapai ASEAN," tutur Menlu Retno.
Selanjutnya, dia juga menekankan bahwa negara-negara anggota ASEAN
ke depan akan menghadapi tantangan untuk menjaga dan mempertahankan
sentralitas dan kesatuan ASEAN.
Pemerintah Indonesia memandang bahwa tanpa kesatuan dan sentralitas,
peran ASEAN di kawasan dan dunia dapat menjadi kurang relevan.
Untuk itu, Menlu Retno menyerukan agar komunikasi diantara para
menteri luar negeri ASEAN semakin ditingkatkan, baik melalui jalur
formal maupun informal.
"Kita harus terus menjaga dan memperkuat kesatuan dan sentralitas
ASEAN, dan jangan sampai kawasan ASEAN menjadi proxy bagi negara-negara
besar," ujar dia. (WDY)
ASEAN Harus Bisa Hadapi Tantangan Sekarang dan Masa Depan
Minggu, 6 Agustus 2017 19:59 WIB