Denpasar (Antara Bali) - Tim seleksi Panitia Pengawas Kabupaten/Kota se-Bali segera menggelar tes tertulis bagi pelamar yang lulus seleksi administrasi, seiring dengan jumlah pelamar yang sudah memenuhi kuota.
Ketua Timsel Panwas Kabupaten/Kota se-Bali I Wayan Juana, di Denpasar, Minggu mengatakan setelah pendaftaran ditutup hari ini, jumlah pelamar di sembilan kabupaten/kota mencapai 150 pelamar, termasuk dari Kabupaten Jembrana dan Buleleng yang sudah memenuhi kuota.
"Kami senang, setelah diperpanjang ternyata ada juga pelamar yang berasal dari luar Jembrana dan Buleleng. Kita terima dengan pertimbangan timsel ini hanya satu untuk sembilan kabupaten/kota," ujarnya.
Adapun jumlah pelamar untuk setiap kabupaten/kota yakni Kota Denpasar (27 pelamar), Badung (15), Tabanan (15), Jembrana (14), Buleleng (19), Bangli (13), Karangasem (15), Klungkung (12) dan Gianyar (20).
Sebelumnya pada penutupan pendaftaran 24 Juni 2017, jumlah pelamar belum memenuhi kuota secara menyeluruh untuk sembilan kabupaten/kota, yakni Kabupaten Jembrana dan Buleleng yang belum memenuhi kuota minimal 12 pelamar.
Oleh karena itu, timsel memplenokan kembali untuk melakukan perpanjangan penerimaan pendaftaran hingga 9 Juli 2017.
Juana yang sudah beberapa kali menjadi pengawas pemilu baik provinsi maupun kabupaten sejak 2004 mengatakan pihaknya akan menggelar rapat pleno timsel pada Senin (10/7). Sedangkan undangan untuk rapat pleno sudah disampaikan kepada anggota akhir pekan lalu.
"Agenda kami nanti adalah menetapkan pelamar yang memenuhi syarat administrasi. Kemudian menetapkan jadwal tes tertulis," ujar Juana yang juga dosen Kopertis di Bali ini.
Terkait jadwal pengumuman tes tertulis, bagi pelamar yang memenuhi syarat administrasi akan diumumkan di website Bawaslu Bali, yakni www.bawaslu-baliprov.go.id.
"Pelamar bisa lihat di sana, sekaligus jadwal tes tulis. Kalau yang diberikan oleh Bawaslu RI, untuk Bali jadwalnya tanggal 13 Juli. Tapi ini belum kami putuskan, mudah-mudahan sesuai jadwal, " ucapnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Bali I Ketut Rudia mengaku masih menunggu pleno timsel mengenai jadwal tes tulis. "Kami Bawaslu Bali hanya bersifat memfasilitasi kebutuhan timsel. Proses ini sepenuhnya menjadi ranah timsel," katanya.
Ketika disinggung adanya kekhawatiran sejumlah pihak proses ini tidak fair, Rudia mempertanyakan. "Dari mananya tidak fair. Silahkan publik yang ikut kontrol. Kalau ada yang nggak benar, lapor saja," ujar Rudia. (WDY)