Singaraja, (Antara Bali) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Denpasar, Bali, menemukan sejumlah bahan makanan berbahaya dalam inspeksi mendadak (sidak) pada sejumlah pasar modern maupun tradisional di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali.
"Karena itu, kami minta masyarakat Pulau Dewata untuk selektif dalam berbelanja di pasar modern maupun tradisional di daerah itu," kata Kepala BBPOM Denpasar, Endang Widowati, ketika melakukan sidak di sejumlah pasar di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Senin.
Ia menjelaskan BBPOM turun ke lapangan bersama tim terpadu Kabupaten Buleleng yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian.
Lokasi yang dituju adalah Pasar Anyar. Di Pasar Anyar, timnya mengambil 17 sampel. "Pada pagi hari, kami menyasar Pasar Tradisional yaitu Pasar Anyar bersama Tim Terpadu Kabupaten Buleleng. Kita membeli 17 sampel disana," jelasnya.
Dari ke-17 sampel tersebut, terdapat empat sampel yang tidak memenuhi syarat atau mengandung bahan berbahaya. Keempat sampel tersebut adalah ikan asin atau sudang lepet yang mengandung formalin.
Selain itu, ada jajanan yaitu jaje uli, jaje reta, dan gipang. Ketiga jajanan tersebut mengandung bahan berbahaya yaitu Rodhamine B.
"Dari temuan tersebut, sudah langsung dilakukan pembinaan oleh tim terpadu dan akan ditindaklanjuti oleh tim terpadu yang ada di Kabupaten Buleleng," kata Endang. (bgs)
BBPOM Temukan Bahan Berbahaya di Singaraja
Senin, 19 Juni 2017 18:35 WIB
Karena itu, kami minta masyarakat Pulau Dewata untuk selektif dalam berbelanja di pasar modern maupun tradisional di daerah itu