Singaraja (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggelar kegiatan advokasi komitmen lintas sektor keamanan pangan dan gerakan masyarakat hidup sehat sadar pangan aman (Germas SAPA) untuk mencegah tengkes atau stunting.
"Advokasi ini merupakan bagian dari program nasional BPOM dalam pembangunan kesehatan 2025-2029," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Buleleng Made Rousmini di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Senin.
Ia mengatakan kegiatan tersebut bertujuan memperkuat sinergi lintas sektor guna meningkatkan keamanan pangan serta menekan angka stunting atau tengkes di kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut.
Dia memaparkan program tersebut akan menyasar sekolah, desa, dan pasar dengan tiga program utama yakni program Sadar Pangan Anak Sekolah (SAPA Sekolah), desa pangan aman, serta pasar dan pangan aman berbasis komunitas.
“Kegiatan ini memberdayakan kader keamanan pangan di masing-masing komunitas dan berkontribusi dalam menurunkan angka stunting. Saat ini, angka stunting di Kabupaten Buleleng masih berada di angka 6,2 persen, sehingga program ini sangat strategis dalam mendukung kesehatan masyarakat,” ujar dia.
Rousmini juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor agar program dapat berjalan efektif. Sekolah sebagai tempat pembelajaran dan peredaran pangan harus menjadi perhatian utama untuk mencegah keracunan makanan, terutama dalam program pemberian makanan bagi anak-anak.
Sementara itu, Kepala Loka POM Kabupaten Buleleng Rai Gunawan menjelaskan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang pangan mengalami pertumbuhan signifikan selama pandemi COVID-19.
Hal ini menunjukkan peran penting sektor tersebut dalam perekonomian nasional sekaligus mendukung upaya menurunkan angka stunting dan mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).
"Keamanan pangan sangat berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat, terutama dalam menyediakan makanan bergizi seimbang bagi anak-anak dan pasangan usia pranikah. Oleh karena itu, program ini bertujuan memastikan pangan yang dikonsumsi masyarakat aman dan sehat,” katanya.
Tahun ini, program prioritas keamanan pangan akan dilaksanakan di beberapa lokasi di Kabupaten Buleleng, yaitu program SAPA Sekolah yakni di SD Negeri 1 Sekumpul dan SMP Negeri 1 Banjar, Desa Pangan Aman di Desa Bengkala dan Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas di Pasar Desa Munduk.
Program ini akan diintervensi selama satu tahun dan diawasi hingga lima tahun ke depan. Pemerintah daerah diharapkan dapat mereplikasi serta menyelaraskan program ini dengan kebijakan daerah guna memastikan keberlanjutan dan efektivitasnya.
“Kami berharap program ini dapat menjadi model bagi daerah lain serta memperkuat koordinasi lintas sektor dalam mewujudkan keamanan pangan yang lebih baik,” pungkas Rai Gunawan.