Denpasar (Antara Bali) - Badan Pengawas Pemilu Provinsi Bali bersiap membentuk tim seleksi panitia pengawas yang akan bertugas di kabupaten/kota pada penyelenggaraan Pilkada Bali 2018.
"Kami sudah terima surat dari Bawaslu RI, isinya meminta kami segera membentuk tim seleksi Panwas Kabupaten/Kota. Tahapan berupa `timeline`-nya juga sudah dilampirkan sebagai pedoman bagi tim seleksi dan kami," kata Ketua Bawaslu Bali Ketut Rudia setelah rapat pleno pembentukan timsel tersebut, di Denpasar, Jumat.
Dalam "timeline" itu, ujar dia, masa kerja tim seleksi selama dua bulan. Tim seleksi harus sudah menghasilkan nama-nama calon pengawas sebanyak enam orang untuk masing-masing kabupaten/kota.
Selanjutnya mereka akan diseleksi tahap berikutnya oleh Bawaslu Bali untuk memilih calon panwas terpilih masing-masing tiga orang untuk tiap kabupaten/kota.
"Berdasarkan surat Bawaslu itu, pada minggu ketiga calon panwas terpilih harus sudah dilantik. Masa kerja Panwas kabupaten/kota 12 bulan untuk pengawasan pilkada serentak," ucapnya.
Terkait dengan komposisi tim seleksi, Rudia mengemukakan tim seleksi (timsel) berjumlah lima orang dengan komposisi tiga orang dipilih Bawaslu Provinsi Bali, dua orang merupakan utusan dari Bawaslu RI.
"Hasil rapat koordinasi beberapa waktu lalu, meskipun ada utusan dari Bawaslu RI, namun personelnya tetap mengutamakan figur dari Bali," katanya.
Unsur timsel berasal dari perguruan tinggi, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan praktisi kepemiluan. Tetapi Rudia menolak menyebutkan tiga orang timsel dari Bawaslu Bali.
"Namanya masih dirahasiakan. Nanti pasti diumumkan, sabar, ya," ujarnya.
Rudia berharap akan banyak pelamar.
Mengenai syarat menjadi panwas, dia mengatakan sampai saat ini masih menggunakan UU No 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu.
Di sisi lain, mengenai anggaran Pilkada Bali dan Pilkada Gianyar yang belum jelas, Rudia mengaku optimistis Pemprov Bali dan Pemkab Gianyar akan memenuhi kebutuhan anggaran pengawasan sesuai dengan usulan.
"Saya optimistis saja, semua berjalan. Apa mungkin Bali berani mengambil risiko pilgub ditunda?" ujarnya. (WDY)