Denpasar (Antara Bali) - Dinas Kebudayaan Provinsi Bali menggelar lomba tari tradisional "Sekar Jagat" sebagai wahana perlindungan dan pelestarian budaya bagi generasi muda pada era globalisasi.
"Bali memiliki potensi budaya dan kami akan tetap memberikan perlindungan, pengembangan dan pembinaan seni, salah satunya melalui lomba ini," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha ketika membuka lomba tari di gedung Ksirarnawa Taman Budaya Denpasar, Rabu.
Menurut dia, pemerintah akan melaksanakan lomba tari untuk tiga jenis tari yakni Sekar Jagat, Oleg Tambulilingan, dan Cenderawasih.
Tari Sekar Jagat merupakan tari penyambutan yang pertama dilombakan dan untuk pelaksanaan lomba berikutnya akan menyusul jenis tari lain.
Lomba tari Sekar Jagat itu diikuti 13 kelompok penari wanita yang masing-masing kelompok berjumlah lima orang dari perguruan tinggi, sekolah dan sanggar tari.
Tim juri atau penilai dalam lomba terdiri dari tiga orang termasuk NLN Swasthi Widjaja Bandem, pencipta tari tersebut.
Juri akan menilai tiga unsur utama meliputi ide (penghayatan), bentuk tari meliputi teknik, penguasaan koreografi, kreativitas, tata rias dan busana serta penguasaan panggung.
Penilaian lain meliputi penampilan meliputi gaya, ekspresi dan keharmonisan atau kekompakan kelompok.
Tari Sekar Jagat berarti bunga dunia diciptakan oleh NLN Swasthi Widjaja Bandem tahun 1993 yang memiliki karakter gembira dalam menyambut tamu melalui keindahan gerak gemulai dan dinamis para penari berdurasi sekitar lima menit.
Tarian tersebut ditampilkan oleh kelompok baik untuk formasi lima, tujuh atau sembilan wanita dengan membawa rangkaian bunga atau "carang sari". (WDY)
Bali Gelar Lomba Tari Lestarikan Budaya
Rabu, 3 Mei 2017 12:58 WIB