Jakarta (Antara Bali) - Upaya membangun kemandirian pangan dinilai perlu
didorong dengan ketauladanan melalui hal-hal yang sederhana, seperti
adanya lahan khusus untuk tanaman cabe, sayur mayur, dan tanaman pangan
lainnya di halaman kantor dan di kediaman para pemimpin.
"Orang-orang kita akan lebih tergerak bila ada contoh nyata dari
pemimpin yang menjadi patron di masyarakat. Disinilah peran Istana
Kepresidenan yang seyogyanya ada di depan dalam ketauladanan kemandirian
pangan," kata Ketua Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S)
Taruna Bhumi HM Arum Sabil di Jakarta, Selasa.
Dalam penjelasan kepada wartawan, Arum mengemukakan, melangitnya
harga cabe sekarang ini adalah momen bagus bagi para pemimpin di tanah
air untuk menggerakkan potensi masyarakat dalam memanfaatkan halaman,
pekarangan, pot, dan polibag untuk menanam cabe dan tanaman pangan
lainnya.
Di Thailand, lanjutnya, ada tauladan Raja Bhumibol Adulyadej yang
demikian peduli pada pertanian dan ketahanan pangan, bahkan ia menanam
banyak pohon dan penghijauan di istananya.
"Kita harapkan Pak Jokowi demikian pula. Menjadi inspirasi rakyat,
termasuk dalam menanam cabe, sayur, dan tanaman lainnya yang mendukung
ketahanan pangan," kata Ketua P4S Taruna Bhumi yang juga Ketua Dewan
Pembina Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) itu.
Ia juga merasa yakin kesederhanaan dan kerakyatan bukan hanya
tercermin dalam soal pakaian, tetapi juga dalam ketauladanan pada
hal-hal yang nyata manfaatnya, termasuk dalam upaya membangun
kemandirian pangan, sejak dari lingkungan terdekat dengan menanam cabe
atau sayur sendiri.
Tokoh petani nasional asal Jember Jawa Timur itu juga telah memulai
Gerakan Sejuta Cabe dalam Polibag di Jember yang dicanangkan oleh
Menteri BUMN Rini Soemarno pada awal pekan ini.
"Gerakan dari bawah itu pun tak ayal telah demikian kuat
resonansinya serta telah mampu berdampak memukul spekulan cabe. Bahkan
sebelum diresmikan oleh Menteri BUMN, gerakan ini telah ada gaung dan
duplikasinya pada berbagai elemen masyarakat di sejumlah daerah di tanah
air," katanya.
Ketika itu Menteri BUMN menegaskan bahwa Indonesia jangan sampai
rapuh dalam soal ketahanan pangan, karena bangsa Indonesia dianugerahi
alam yang subur.
"Mari kita bangun bersama-sama dengan sinergi dan berbagi peran
dalam mewujudkan swasembada pangan yang berdaya saing," kata Rini.
Ketua P4S Taruna Bhumi lebih lanjut mengapresiasi adanya sinergi
BUMN serta dukungan yang besar dari Menteri BUMN dalam membangun
kemandirian pangan nasional tersebut.
Ia juga menyatakan bangga bahwa Menteri BUMN telah berkenan
mencanangkan inisiatif membangun kemandirian pangan dengan kegiatan
nyata, yakni gerakan sejuta cabe dalam polibag serta secara simbolis
memberikan 250 ribu bibit cabe yang merupakan bantuan dari BNI.
Arum merasa optimistis bahwa ke depan tidak akan ada lagi persoalan
terkait pasokan cabe dan kebutuhan pangan lainnya, karena sebagian
jenis tanaman pangan tersebut bisa dipenuhi dengan mudah di pekarangan
rumah, di polibag, dan di pot yang ada di rumah serta di kantor instansi
pemerintah.
Ia juga merasa yakin Presiden Joko Widodo akan sangat terbuka
dengan wacana yang medorong ketauladanan Istana dalam soal kemandirian
pangan.
"Halaman Istana itu demikian luas. Tinggal siapkan bibit cabe dan
tanaman lainnya, lalu ditanam di lahan yang ada atau di pot serta di
polibag. Dalam hitungan hari Pak Presiden akan panen cabe untuk
kebutuhan Istana," ujarnya.
Tentu, lanjutnya, bila ada tauladan nyata dari Presiden, jajaran di
bawahnya akan lebih bergerak antusias dalam mengupayakan adanya
kemandirian pangan.
"Saya bayangkan, bukan hanya Presiden, tapi juga para Menteri,
Kapolri, Panglima TNI, Gubernur, Bupati dan Wali kota serta jajaran di
bawahnya akan panen cabe dan tanaman pangan lainnya di kantor
masing-masing. Mereka bisa menyiapkan pojok kemandirian pangan untuk
suplai kebutuhan internal masing-masing," katanya.
Ketua Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) Gabungan Asosiasi
Petani Perkebunan Indonesia (Gapperindo) itu juga berkeyakinan bahwa
gerakan yang positif tersebut tidak akan menggerus pangsa pasar petani,
karena petani juga bisa fokus menggarap pasar korporasi atau industri.
"Dan di situ juga pemerintah harus hadir, membantu petani dalam
bidang pemasaran, pupuk, pembiayaan, benih hingga pasarnya," kata Arum.(WDY)
Istana Bisa Menjadi Teladan Gerakan Kemandirian Pangan
Rabu, 1 Maret 2017 10:14 WIB
... Disinilah peran Istana Kepresidenan yang seyogyanya ada di depan dalam ketauladanan kemandirian pangan,