Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar terus berupaya mengantisipasi penyakit demam berdarah (DB), karena kondisi cuaca di Bali akhir-akhir ini menghadapi musim penghujan, salah satu berkembangnya jentik nyamuk.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini, di Denpasar, Senin, mengatakan untuk mengantisipasi peningkatan kasus DB tersebut berbagai upaya telah dilakukan pemerintah kota, salah satunya membentuk Gerakan Mandiri Pemantau Jentik (Gema Petik) atau jumantik mandiri.
Ia mengatakan Gema Petik merupakan langkah melibatkan anggota keluarga untuk memantau jentik di rumah warga masing-masing. Selain itu juga dipantau oleh petugas juru pantau jentik (jumantik) dari pemerintah.
Saat ini sudah ada 17.000 orang masyarakat yang menjadi Gema Petik. Hal tersebut diharapkan akan lebih meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DB tersebut.
Ia mengatakan Dinas Kesehatan juga menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan abatisasi massal sebelum musim penularan serta melakukan penyemprotan massal (fogging massal) setiap bulan November sampai Desember.
"Berbagai langkah telah kami lakukan dengan melibatkan peran serta masyarakat dengan harapan kasus DB di Kota Denpasar menurun. Termasuk juga melakukan `fogging` fokus bila terjadi DB di suatu wilayah di perkotaan," ucapnya.
Meski berbagai langkah dan upaya telah dilakukan, kata Sri Armini, tetap masih terjadi peningkatan kasus di Kota Denpasar dari 1.576 kasus tahun 2015 menjadi 2.851 di tahun 2016. Peningkatan kasus tidak hanya terjadi di Kota Denpasar tetapi hampir seluruh wilayah di Bali.
Saat ini, Kota Denpasar untuk kejadian DB menduduki posisi ke tujuh yang datanya dikeluarkan Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Sri Armini mengimbau pada masyarakat untuk tetap menerapkan perilaku hidup bersih, dimulai dari rumah tangga masing-masing. Disamping itu agar memperhatikan juga lingkungan sekitar jangan sampai terjadi genangan air tempat sarang nyamuk.
"Kami harapkan perilaku hidup bersih oleh masing-masing keluarga agar terus ditingkatkan terutama memberantas tempat sarang nyamuk," katanya.
Berikut data insiden rate Dinas Kesehatan Provinsi Bali terkait kasus DB, yakni Kabupaten Karangasem sebanyak 786,1, Gianyar (785,5), Badung (631,7), Klungkung (629,5), Buleleng (523,5), Bangli (436,2), Denpasar (336,9), Jembrana (271,8) dan KabupatenTabanan (215,3). (WDY)
Diskes Denpasar Antisipasi Kasus DB
Selasa, 7 Februari 2017 7:08 WIB