Denpasar (Antara Bali) - Ketua Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Provinsi Bali Ketut Ardana mengatakan Pulau Dewata mengharapkan penerbangan langsung ke India karena prospek wisatawan negara tersebut sangat besar.
"Mudah-mudahan maskapai penerbangan lain berani mengambil terobosan untuk terbang langsung India ke Bali," katanya di Denpasar, Minggu.
Baru-baru ini maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia telah membuka penerbangan langsung Jakarta-Mumbai.
Ardana mengatakan penerbangan tersebut telah mendorong pertumbuhan wisatawan dari negeri dengan ikon Taj Mahal itu ke Bali.
Namun apabila dibuka juga jalur Bali-India dan sebaliknya, pertumbuhan wisatawan dari negeri Bollywood itu diprediksi akan lebih tinggi.
Menurut dia, wisatawan India merupakan salah satu pangsa pasar terbesar setelah China, Australia dan negara lainnya.
Apalagi Pulau Dewata, lanjut dia, menjadi destinasi wisata yang populer di kalangan para pelancong India.
Wisatawan India, kata dia, rata-rata memiliki lama tinggal di Pulau Dewata lima hari empat malam dengan pengeluaran per hari yang tergolong tinggi.
Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat wisatawan India tumbuh paling tinggi selama tahun 2016 yang mencapai 60,59 persen selama periode Januari-November 2016 mencapai 164.345 orang jika dibandingkan tahun 2015.
Selain India, wisatawan dari China juga tumbuh signifikan sebesar 41,2 persen dan disusul Inggris mencapai 35,3 persen.
Total jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali selama Januari-November 2016 mencapai hampir 4,5 juta atau melonjak 23 persen dibandingkan periode sama tahun 2015.
Australia masih menduduki posisi puncak kunjungan wisatawan asing dengan lebih dari satu juta wisatawan datang ke Bali atau naik 19 persen. (WDY)
Praktisi Pariwisata: Bali Harapkan Penerbangan Langsung India
Minggu, 22 Januari 2017 13:38 WIB