Denpasar, Bali (ANTARA) - Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali Putu Winastra menilai wisata kapal pesiar yang makin meningkat di Pulau Dewata pada 2023 berpeluang mendongkrak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setelah terdampak pandemi COVID-19.
"Wisata kapal pesiar ini memberikan kontribusi besar terhadap UMKM, mereka pasti berbelanja dan keliling beberapa tempat wisata," katanya di Denpasar, Bali, Senin.
Adapun sektor UMKM yang ikut menggeliat di antaranya makan dan minum, jasa transportasi, paket tur wisata, oleh-oleh dan jasa pariwisata lainnya.
Pelaku pariwisata memperkirakan tingkat belanja wisatawan kapal pesiar hampir sama dengan segmentasi konferensi atau pameran (MICE) yang diperkirakan dapat menembus sekitar Rp1 juta per hari per orang.
Mengingat kunjungan wisatawan kapal pesiar ini tergolong singkat yakni rata-rata satu hingga dua hari, maka ia mendorong pengaturan yang optimal dari layanan pariwisata.
Baca juga: Pelindo data 68 kapal pesiar minta sandar di Benoa Bali pada 2024
"Yang mereka kunjungi itu tempat wisata yang mudah dijangkau dari pelabuhan mereka sandar. Yang diperlukan itu infrastruktur yang benar-benar cocok untuk wisatawan kapal pesiar ini karena mereka waktunya singkat," katanya.
Di sisi lain, rata-rata setiap satu kapal pesiar membawa jumlah penumpang yang bervariasi dari hingga 500 orang hingga 3.000 penumpang sekali sandar.
Sehingga, jumlah wisatawan yang banyak itu diharapkan mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan mancanegara di Bali.
Sementara itu, Pelindo Regional III Benoa Denpasar selaku pengelola Pelabuhan Benoa mencatat selama Januari-Oktober 2023 sudah ada 31 kapal pesiar sandar di Bali dengan total membawa turun 22 ribu wisatawan asing.
Jumlah itu meningkatkan dibandingkan pada 2022 yang hanya dua kapal pesiar dengan 180 orang wisatawan karena terganjal pandemi COVID-19.
Rencananya, pada 30 Oktober 2023 Pelabuhan Benoa disinggahi kapal pesiar jumbo dengan ukuran panjang 317 meter yakni Celebrity Solstice dan diperkirakan membawa sekitar 3.000 orang penumpang dan kru.
Sedangkan, pada 2024, sudah ada 68 operator kapal pesiar yang mendaftar untuk sandar di Bali.
Baca juga: Pelindo: Penumpang kapal pesiar di Bali meningkat