Denpasar (ANTARA) - Ketua Dewan Pengurus Daerah Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Bali Putu Winastra menyebutkan penurunan harga tiket pesawat domestik belum terlalu mempengaruhi kunjungan wisatawan.
"Harga tiket pesawat yang domestik memang ada isu turun, tentu memberikan dampak yang positif terhadap calon wisatawan domestik, namun pola lonjakan akan dialami apabila ada libur panjang," kata dia.
Winastra di Denpasar, Bali, Rabu, mengatakan bahwa kebijakan tersebut masih belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kunjungan wisatawan di awal tahun, mengingat libur panjang telah usai.
Penurunan yang terjadi terhadap perjalanan domestik, kata dia, berkisar selisih harga Rp800 ribu, dengan contoh perjalanan yang sebelumnya Rp1,5 juta kini menjadi Rp700 ribu.
Maka dari itu, Asita Bali kian mendorong agar penurunan harga tiket dilakukan juga terhadap perjalanan luar negeri, sehingga usulan tersebut lah yang terus digaungkan ke Kementerian Perhubungan.
Baca juga: Asita Bali usulkan tiga penerbangan langsung dari China
"Justru yang mau kita usulkan saat ini adalah bagaimana tiket pesawat yang dari luar negeri bisa alami penurunan, karena sampai saat ini tiket pesawat dari luar negeri mahal," ujarnya.
Ia mengatakan belum ada yang berubah dari kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali, namun memang diakui bahwa Januari-Februari merupakan low season di Eropa.
"Kita harapkan mulai April mulai lagi Eropa akan naik karena banyak waktu liburan dari luar negeri," kata dia.
Kepada media, Winastra bercerita bahwa ia hendak melakukan perjalanan ke Berlin, Jerman, pada Maret 2023 mendatang, dan ketika memesan tiket keberangkatan harga masih berada di kisaran Rp28 juta.
"Dulu sebelum pandemi COVID-19 harganya cuma Rp11 juta, nah ini yang memang kita dorong supaya harga tiket pesawat dari luar negeri bisa turun paling tidak seperti sebelum pandemi," tuturnya.
Baca juga: Asita Bali minta pemerintah jelaskan soal KUHP ke wisman
Sejak diusulkannya penurunan harga tiket pesawat rute internasional 2022 lalu, Winastra melihat belum ada pemberlakuannya di Bali.
"Selama ini saya belum melihat tetapi mudah-mudahan harapannya semakin banyak maskapai yang datang ke Bali baik domestik maupun internasional, sehingga itu memberikan dampak yang signifikan pada penurunan harga tiket," kata dia.