Denpasar (ANTARA) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali mengajak para orang tua di provinsi itu turut memberikan edukasi kepada putra-putri mereka terkait pencegahan penularan kasus HIV-AIDS.
"Kami sangat berharap para orang tua ikut serta menjaga anak-anak agar tidak mudah terpengaruh dengan perilaku yang berisiko terhadap penularan kasus HIV-AIDS," kata Kepala Sekretariat KPA Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Patria Nugraha di Denpasar, Jumat.
Patria menyampaikan hal tersebut saat mengadakan rapat bersama Kelompok Jurnalis Peduli AIDS (KJPA) Provinsi Bali untuk membahas perkembangan isu terkini HIV-AIDS di Provinsi Bali dan sekaligus pemilihan jajaran pengurus KJPA Bali yang baru.
Menurut dia, kemudahan generasi muda saat ini untuk mendapatkan berbagai akses informasi melalui gadget, tak hanya memberikan pengaruh positif, tetapi juga telah berdampak meningkatkan perilaku yang meningkatkan risiko penularan HIV-AIDS.
"Akhir-akhir ini, tidak sedikit ditemukan kasus baru dari kelompok usia produktif dan bahkan dari generasi muda dengan kasus penularan tertinggi secara heteroseksual," ucapnya.
Oleh karena itu, kata Patria, diperlukan upaya penyadaran bersama kepada generasi muda agar mereka tidak mudah terjerumus dengan perilaku yang berisiko dan itu dapat dimulai dari lingkungan keluarga.
Baca juga: Wawali Denpasar serukan gerakan bersama hentikan penyebaran HIV-AIDS
Sebagai upaya edukasi dalam pencegahan dan menekan kasus penularan HIV-AIDS, KPA Bali selama ini telah melakukan berbagai upaya komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) melalui sosialisasi langsung ataupun media sosial.
Termasuk juga melibatkan peran para jurnalis melalui pemberitaannya untuk menggugah kesadaran masyarakat agar bersama-sama mencegah penularan HIV-AIDS dan mewujudkan Three Zero HIV/AIDS pada 2030.
Three Zero HIV/AIDS meliputi Zero New HIV Infection atau nol kemunculan kasus baru, Zero AIDS Related Death atau nol kasus kematian akibat virus tersebut serta Zero Discrimination atau nol tindakan diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS.
Secara akumulatif jumlah kasus HIV-AIDS di Provinsi Bali dari 1987 hingga saat ini tercatat sudah sebanyak 30.330 kasus. Patria mengemukakan pada 2023 memang masih ada penambahan kasus HIV-AIDS baru, tetapi tidak semasif tahun-tahun yang sebelumnya.
Baca juga: Forum guru Badung tingkatkan pencegahan HIV/AIDS bagi remaja
"Ini artinya kesadaran masyarakat sudah mulai tumbuh untuk memeriksakan dirinya dan juga mengakses pengobatan bagi para ODHIV (Orang Dengan HIV)," katanya lagi.
Setelah kasus HIV ditemukan, lanjut dia, pihaknya bersama para pemangku kepentingan terkait lainnya selama ini mengarahkan ODHIV untuk berobat maupun rutin memeriksakan diri.
"Kami melihat kesadaran pada ODHIV sudah cukup baik dan mereka mau rutin mengkonsumsi ARV. Selain itu ODHIV juga sudah mampu mencegah dan menjaga diri dengan baik agar anggota keluarganya jangan sampai tertular," kata Patria.
KPA Bali ajak orang tua turut edukasi pencegahan penularan HIV-AIDS
Jumat, 31 Mei 2024 16:32 WIB