Badung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali menyelenggarakan pelatihan Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) yang dikuti 162 orang peserta.
“Kami berharap melalui pelatihan ini Redkar semakin tanggap dan terampil dalam penanganan kebakaran,” ujar Wakil Bupati Bagus Alit Sucipta dalam keterangannya di Mangupura, Kamis.
Ia menjelaskan, pesatnya perkembangan pembangunan dengan berbagai aktivitas akan berdampak pada timbulnya pemukiman padat penduduk dan memperbesar ancaman bahaya kebakaran pada pemukiman penduduk.
Ancaman bahaya kebakaran di pemukiman itu, menurut dia, juga disebabkan karena masih rendahnya kepedulian masyarakat terhadap bahaya kebakaran dan akibat perilaku masyarakat yang lalai dan ceroboh.
“Kejadian kebakaran di pemukiman warga menjadi suatu bencana yang bisa datang setiap saat, tanpa mengenal waktu dan tempat sehingga membutuhkan kesiapsiagaan berbagai pihak,” jelas dia.
Wabup mengatakan untuk itu Pemkab Badung sangat mengapresiasi pada Redkar yang sudah bekerja dengan hati dan ikut membantu jajaran Dinas Damkar Badung sehingga kebakaran dengan lebih cepat bisa ditangani.
“Kami menyadari keterbatasan yang kami hadapi dalam pencapaian target standar pelayanan minimal (SPM) dalam bentuk perlindungan terhadap kebakaran sangat didukung oleh Redkar yang dibentuk dan dibina oleh pemerintah daerah melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan,” kata dia.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Badung Wayan Wirya menambahkan pembentukan Redkar merupakan inisiatif masyarakat yang difasilitasi dan sudah dilakukan sejak tahun 2024.
Pada 2025 ini, kegiatan itu diikuti oleh 162 orang peserta yang merupakan perwakilan dari 62 desa yang ada di Badung.
“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dalam penanganan kebakaran di awal. Dengan pelatihan ini diharapkan akan terbentuk masyarakat yang sigap dan terampil dalam penanganan kebakaran di lingkungannya masing masing," tambah dia.